‘Alumni BEM Lintas Generasi Kecam Tindakan Represif Aparat Kepolisian’
Jakarta, Aktual.com – Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Lintas Generasi mengecam tindakan represif aparat kepolisian saat membubarkan aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai Universitas yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan Istana Negara, Jakarta.
Pasalnya, menurut Koordinator Alumni, Ali Abdillah, bahwa aksi represif aparat yang mengakibatkan sejumlah korban luka dan beberapa mahasiswa di tahan adalah merupakan tindakan yang menciderai nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia.
“Tindakan represif aparat yang berlebihan dalam menangani aksi mahasiswa dan dengan cepat menetapkan status tersangka terhadap aktivis mahasiswa merupakan cermin ketidakadialan hukum yang dipertontonkan secara nyata,” kata Ali, dalam agenda konferesi pers Alumni BEM Lintas Generasi, di Sekretariat ILUNI, Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Jum’at, (27/10).
Selain itu, Ali juga menyampaikan, bahwa Alumni BEM Lintas Generasi juga menuntut pembebasan sejumlah mahasiswa yang ditahan.
“Menyampaikan dan menuntut: 1. Mengecam keras perilaku aparat terhadap kejadian tersebut, 2. Menghentikan segala bentuk kriminalisasi terhadap gerakan mahasiswa, 3. Menuntut kepolisian untuk membebaskan rekan-rekan mahasiswa yang ditangkap serta mencabut status tersangkanya,” tegasnya.
Seperti diketahui, dari ribuan demonstran yang terdiri dari elemen mahasiswa dan buruh dalam aksi unjuk rasa pada momentum Evaluasi 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di depan Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (20/10) lalu, ratusan mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI bertekad untuk tetap bertahan sampai presiden Joko Widodo mau menemui mahasiswa.
Namun, sekira pukul 23:40 WIB, aparat kepolisian mulai melakukan pembubaran terhadap demonstran. Aksi pembubaran diawali dengan pembukaan jalur jalan Merdeka Barat yang sebelumnya ditutup.
Kemudian, polisi mendorong barisan mahasiswa dengan dalih untuk membuka jalan bagi pengendara yang melintas hingga akhirnya pecah karena terdesak situasi.
Kericuhan pun semakin melebar hingga ke seberang jalan. Aparat kepolisian juga mulai melakukan tindakan represif terhadap mahasiswa. Bahkan, sejumlah mahasiswa juga turut diamankan.
Berikut cuplikannya:
Reporter: Warnoto