Jakarta, Aktual.co —Para alumni jurusan Ilmu Kelautan yang tergabung dalam Iskindo (Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia) menggelar kongres pertama mereka di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta, Senin (8/6).
Simposium bertema ‘Laut Sumber Kemakmuran dan Kedaulatan Bangsa’ digelar di perhelatan itu dihadiri para pakar, pejabat dan ahli di bidang kelautan.
Para pemateri menyampaikan berbagai tantangan, permasalahan dan perspektif pembangunan kelautan, dimana kelautan dan kemaritiman menjadi isu sentral pembangunan kelautan.
Dirjen Kementerian Kelautan dan Perikanan Sudirman Saad yang menjadi salah satu pembicara mengatakan alumni kelautan Indonesia sepatutnya mampu berkontribusi lebih bagi pembangunan bangsa.
Dia juga menyampaikan point penting penataan kelautan di Indonesia yang kesimpulannya bahwa “Laut Masa Depan Kita”.
Sedangkan Guru Besar dan Pakar Kelautan IPB Prof. Rohmin Dahuri mengulas tentang peta pembangunan kelautan Indonesia, secara makro hingga pemetaan detail potensi kelautan agar mampu memberi kontribusi lebih besar bagi Indonesia.
“Misalnya, mendorong pemerintah untuk melaukan berbagai inovasi di bidang pangan agar Indonesia swasembada pangan, khususnya di sektor kelautan,” ujar Rohmin.
Yugi Prayanto yang merupakan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan, memaparkan peran pengusaha dalam pembangunan kelautan dan maritim di Indonesia.
“Kadin menerjemahkan nawa cita Presiden Jokowi, Dari Kita, Oleh Kita, Untuk Kita. Kita bisa jadi nomor satu untuk bidang kelautan di dunia,” ujar dia.
Menurut Yugi, perlu ada sinergitas dari pemerintah dan juga dukungan perbankan agar usaha-usaha kelautan dan perikanan bisa lebih maksimal. “Selama ini para pelaku usaha kelautan, kesulitan dalam mengakses modal usaha,” ujar dia.
Lalu Rizar Damanik, salah satu tokoh alumni Ilmu kelautan, dalam pemaparannya mengatakan saat ini masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil merupakan bagian terbesar dari masyarakat miskin di Indonesia.
“Ini bukti bahwa gagasan tentang poros maritim dunia, belum memberikan peningkatan taraf hidup masyarakat indonesia” ucap Riza.
Sedangkan pemateri lainnya, M. Zulfikar Mohtar membeberkan tentang pengarusutamaan pembangunan kelautan.
“Sampai sejauh ini berbagai masalah, seperti pulau-pulau kecil indonesia yang akan tenggelam, kemiskinan masyarakat pesisir, IUU Fishing, degradasi ekosistem laut dan berbagai permasalahan kelautan indonesia yang masih terjadi,” kata dia. Di posisi itulah, ujar Zulfikar, sarjana kelautan memainkan peran dalam membangun kelautan Indonesia.
Zulfikar sendiri dalam kongres pertama Iskindo akhirnya terpilih sebagai Ketua. Dalam sambutannya setelah terpilih sebagai ketua, dia mengatakan potensi alumni kelautan yang jumlahnya mencapai 15.000 bisa memberi kontribusi besar dalam pembangunan.
Artikel ini ditulis oleh: