‎Jakarta, Aktual.com — Meninggalnya salah satu pekerja PT Freeport membuat Ikatan Alumni Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia (ILUMET FTUI) meradang. Pasalnya, kecelakaan fatal tersebut mengakibatkan meninggalnya Chairully Salam, Alumni Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Dept Metalurgi dan Material angkatan 2007.

PT Freeport mengungkapkan bahwa pada hari Sabtu, (25/7) pukul 12.30 WIT, telah terjadi kecelakaan kerja yang menimpa satu orang karyawan di Mile Post 74 area pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI). Korban dilaporkan mengalami cedera berat dan meninggal dunia di tempat. Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tembagapura.

“Sesuai dengan prosedur, kami telah melaporkan hal ini kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Keselamatan kerja adalah prioritas utama kami dan saat ini kami sedang melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai penyebab kecelakaan ini,” ujar juru bicara PTFI, Riza Pratama dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu (29/7).

Menurutnya, pada Minggu (26/7), jenazah telah diterbangkan menuju Sumatera Barat untuk dikebumikan. Presiden Direktur PTFI dan jajaran manajemen memberikan penghormatan terakhir saat pesawat melakukan transit di Bandar Udara Soekarno Hatta.

“Atas kecelakaan tersebut PTFI membantu seluruh proses pemulangan jenazah kepada keluarga dan proses pemakaman. Keluarga besar PTFI menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya rekan kami tersebut,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ikatan Alumni Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia (ILUMET FTUI) sempat meradang karena alumni mereka meninggal akibat kecelakaan kerja. (Baca: Alumni FT UI Desak Pemerintah Audit PT Freeport)

Ketua ILUMET FTUI, Basuki meminta pihak-pihak terkait untuk mengambil pelajaran dari kecelakaan tersebut. Freeport merupakan perusahaan tambang besar yang sudah seharusnya meminimalisir kecelakaan. (Baca: Jaket Tersangkut, Pekerja PT Freeport Meninggal)

“Kepada pihak-pihak terkait dan publik Indonesia untuk mengambil pelajaran berharga dari kejadian ini sehingga tidak akan terulang lagi, mengingat hal ini terkait investasi sumber daya, kemanusiaan dan keselamatan kerja,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka