Jakarta, aktual.com – KH. Muhammad Danial Nafis menjelaskan dalam pengajian Anwarul Hadi karangan Syekh Abdul Qadir al-Jailani bahwa munculnya amal-amal baik yang senantiasa kita kerjakan murni hanya dari Taufiq dan Hidayah Allah Swt.
Oleh karena itu, menurut Kyai Nafis , seorang Salik dilarang untuk mengandalkan amalnya dalam mendekatkan diri kepada Allah Swt. Hal ini sebagaimana Ibnu Athoillah berkata dalam kitab al-Hikamnya,
من علامة الاعتماد على العمل نقصان الرجاء عند وجود الزلل
“Di antara tanda sikap mengandalkan amal ialah berkurangnya harapan (kepada Allah) ketika ada kesalahan,”
Karena ketika seorang Salik hanya mengandalkan amal perbuatan dalam setiap ibadahnya tanpa adanya harapan. Maka, hanya orang kayalah yang mendapatkan pahala terbesar ketimbang orang miskin yang sulit untuk bersedekah.
Selain itu, amal seseorang tidak akan menyebabkan seseorang masuk Surga-Nya Allah Swt. Rasulullah Saw bersabda,
عَنْ جَابِرٍ ، قَالَ : سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، يَقُولُ : لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ ، وَلَا يُجِيرُهُ مِنَ النَّارِ ، وَلَا أَنَا ، إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ
Jabir berkata, aku mendengar Nabi SAW bersabda, “Tidak seorang pun dari kalian yang dimasukkan surga oleh amalnya dan tidak juga diselamatkan dari neraka karenanya, tidak juga aku kecuali karena rahmat dari Allah,” (HR Muslim).
Dari sini jelas, hanya Rahmat-Nya lah yang mampu memasukkan seseorang ke dalam surga. Bukan karena amal perbuatannya.
“Tidak akan masuk surga seseorang karena amalnya tetapi karena rahmat Allah Swt,” tegas Kyai Nafis.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain