Jakarta, Aktual.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyarankan PT Pertamina menerapkan pengalamannya dalam mengambil tata kelola Blok Mahakam dari operator existing saat ini, yakni Inpex dan Total.
Kepala Bagian Humas SKK Migas, Taslim Z Yunus mengatakan Pengalaman Pertamina sewaktu mengambil alih Blok Offshore North Java (ONWJ) sangat membantu untuk mengatasi potensi gejolak yang terjadi.
“Kita punya model yang bagus ketika Pertamina transisi ONWJ, Itu contoh bagus. Tidak ada gejolak dan itu smooth (halus). Kenapa? Karena Pertamina waktu itu ambil semua pekerja dan semua sampai beberapa tahun dibiarkan,” tutur Taslim di Jakarta, ditulis Jumat (24/6).
Namun sejauh ini dia yakin transisi itu akan berjalan mulus, terlebih Pertamina telah nyatakan akan mengambil semua karyawan yang saat ini tengah aktif pada Blok yang terletak di Kalimantan Timur tersebut.
“Kalau Pertamina seperti transisi di ONWJ itu nggak akan ada masalah. Pertamina sudah ke Total dan nyatakan ambil semua pekerja dan termasuk expatriat. Itu sudah memberi kepercayaan karyawan di sana,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui PT Pertamina telah membentuk tim untuk melakukan proses transfer lapangan gas tersebut, hal itu disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina, Dwi Soetjipto dalam Rapat Kerja antara Komisi VII DPR dengan Kementerian ESDM.
Dwi mengemukakan bahwa dirinya telah membentuk beberapa tim yang bertujuan untuk menyiapkan proses transisi usaha tersebut. “Saat ini ada beberapa tim yang telah kita bentuk,” katanya di ruang Komisi VII DPR
Dia melanjutkan, tim pertama yakni bernama tim pengelolaan persiapan mahakam (TPPM) yang terdiri dari komposisi Pertamina, SKK Migas, dan dari Total E&F, tim ini sendiri diketuai oleh Boyke Pardede.
“Ketua timnya pak Boyke Pardede, dia sebelumnya GM di UMO, dulu pernah di Total juga, jadi dia memang mengenali dan paham soal Mahakam,” tutur Dwi.
Kemudian tim selanjutnya bernama tim over side comity bertujuan melakukan pengawasan terhadap kinerja TPPM dalam menyiapkan segala sesuatu proses transisi. Sedangkan di Internal Pertamina sendiri, Dwi mengaku juga telah membentuk tim.
Pada saat yang bersamaan, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), I Gusti Nyoman Wiratmadja melengkapi keterangan Dwi sebelumnya bahwa ketua tim over side comity adalah Dir Hulu Dirjen Migas, Joko
“Pemerintah menetapkan tim over side comity yang berisi orang orang senior dan berpengalaman, ketuanya pak Joko, anggotanya ada pak Suharmoko ada pak Muin yang sangat berpengalaman pengsiunan dari SKK, dan pak Anang Bahtiar yang merupakan Ketua Komisi Eksplorasi Nasional,” pungkas Wirat
Adapun data dari SKK Migas menunjukkan sejak ditemukan cadangan pada 1972 diperkirakan masih menyisakan cadangan 2P minyak sebesar 131 juta barel, dan cadangan 2P gas sebanyak 3,8 TCF pada tahun 2017. Dari jumlah tersebut diperkirakan sisa cadangan terbukti (P1) gas kurang dari 2 TCF.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka