Nampak kawasan bersejarah ini dipenuhi oleh pengunjung. Salah satu tempat yang ramai dipadati pengunjung adalah Museum Fatahillah. Berbagai sisi taman dipenuhi pengunjung yang foto-foto, main sepeda, duduk-duduk atau sekadar berjalan santai. Di sini memang banyak figur yang bisa diajak foto bareng, seperti ondel-ondel, wanita berkostum peri, badut Doraemon dan masih banyak lagi.

Jakarta, Aktual.com – Saat ini Asosiasi Museum Indonesia (AMI) tengah mempersiapkan Pertemuan Nasional Museum Indonesia yang akan digelar di Yogyakarta pada 16-19 Mei 2017. Sebanyak 400 kepala museum dari seluruh Indonesia rencananya akan hadir.

“Harapannya bersama-sama bagaimana menyatukan visi, mensinergikan diri untuk membangun, mengembangkan dan memuliakan permuseumam Indonesia. Agar bagaimana museum Indonesia ke depan mendapatkan perhatian yang komprehensif,” ujar Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana di Jakarta, Rabu (2/11).

Acara itu pun akan membahas segala kendala, tantangan, permasalahan serta hal-hal yang harus ditingkatkan lagi untuk permuseuman Indonesia. Selain itu juga ada lomba, pameran lukisan dan pakaian daerah.

Pertemuan Nasional Museum Indonesia tersebut juga akan membahas permasalahan museum dalam kacamata pendidikan. AMI berharap agar museum-museum di Indonesia memiliki kontribusi penting dalam dunia pendidikan dan saat ini, Putu mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kemendikbud.

“Kami (AMI) juga sudah meminta kepada bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan agar hari Sabtu dijadikan sebagai Hari Museum, Hari Monumen, Hari Seni Budaya dan Hari Kunjungan perpustakaan agar museum ini bermanfaat bagi semua pihak terutama generasi muda dalam mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelas dia.

Terkait keniginan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berniat membangun monumen dan museum bertaraf internasional di Jakarta mendapat apresiasi dari Asosiasi Museum Indonesia (AMI). Agus dianggap sebagai cagub yang sangat memperhatikan nilai-nilai seni dan budaya.

“Kami mengapresiasi dan bangga kepada Agus Harimurti Yudhoyono yang mendukung permuseuman berstandar internasional sebagai destinasi utama Ibu Kota Jakarta,” ujar Ketua Umum AMI, Putu Supadma Rudana.

Menurutnya, Agus dianggap sebagai pemimpin yang menghargai jasa dan perjuangan para pahlawan. Ide dan gagasan tersebut perlu mendapat dukungan dari semua pelaku seni dan budaya, termasuk para stakeholder lainnya.

“Ini membuktikan bahwa Agus sangat memahami pengelolaan Ibu Kota Jakarta dari segi sejarah, seni dan budaya,” imbuh Putu.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka