Ketua Majelis Kehormatan DPP PAN, Amien Rais. (ilustrasi/aktual.com)
Ketua Majelis Kehormatan DPP PAN, Amien Rais. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Amien Rais menjadi Khatib Shalat Idul Adha 1437 H, di Masjid RS Islam Sukapura, Jakarta Utara, Senin (12/9).

Dalam khotbahnya, Amien memaparkan permasalahan terkini seputar bangsa dan negara. Khususnya mengenai situasi Jakarta dengan segudang persoalan-persoalan yang dirasakan warga ibukota belakangan ini.

Mengingat pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2017 sudah dekat, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) ini turut menyinggung konstelasi pesta rakyat Jakarta lima tahunan tersebut.

Kepada para jamaah, Amien mengingatkan agar masyarakat tidak salah dalam memilih calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Yang jelas, kata dia, pemimpin selanjutnya harus berpihak kepada rakyat kecil bukan yang mengakomodir kepentingan konglomerat.

“Pilih yang jujur, yang cinta rakyat kecil. Yang bukan tukang gusur, bukan yang meladeni kepentingan pemodal,” kata Amien.

Mantan Ketua MPR RI periode 1999-2004 ini khawatir, jika para pejabat di Indonesia tunduk kepada kepentingan pemodal, maka semakin lama bangsa ini akan dikuasai asing.

Terkait itu, lantas Amien juga menyinggung mengenai Iran yang kini menurut dia negara tersebut sudah dikuasai oleh bangsa barat yaitu Rusia dan Amerika Serikat.

“Minyaknya, gas alamnya, tambangnya diambil Rusia, Amerika. Iran jadi melongo. Kita tak boleh seperti itu,” terang dia.

Meski dirinya warga Yogyakarta, Amien mengaku memiliki kepedulian terhadap kota Jakarta. Sebab, provinsi ini adalah ibukota negara yang menjadi parameter dan tempat pengambil kebijakan.

“Sebanyak 50 persen uang yang beredar itu ada di Jakarta. Makanya saya ingatkan jangan salah pilih,” tegas dia.

Amien tak menampik bahwa yang dimaksud gubernur yang melayani kepentingan pemodal dan tukang gusur dalam khotbahnya itu adalah petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Pria kelahiran Surakarta 72 tahun silam ini memastikan bahwa partainya tidak akan mengusung Ahok dalam Pilgub DKI.

“Saya sudah wanti-wanti kalau PAN sampai dukung Ahok, saya minta kongres luar biasa,” tandas pendiri sekaligus mantan Ketua Umum PAN itu. (Fadlan Syam Butho)

Artikel ini ditulis oleh:

Eka