Jakarta, Aktual.com – Politisi senior Amien Rais yang juga inisiator Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam laskar Front Pembela Islam (FPI) mengatakan, Lembaga TNI dan Polri tidak terlibat dalam kasus penembakan enam orang laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek Km 50.
“Setelah membaca dengan baik buku putih ini, secara kelembagaan ini penting, Polri dan TNI sama sekali tidak terlibat dalam skenario maupun implementasi dari pelanggaran HAM berat itu, alhamdulillah kita bersyukur ya,” kata Amien Rais dalam jumpa pers peluncuran Buku Putih TP3 yang disiarkan di YouTube, Rabu (7/7).
Amien menjelaskan, yang disajikan dalam buku putih tersebut adalah fakta-fakta objektif. Sebagian besar berdasarkan data dari sumber primer. Di antaranya hasil wawancara dengan saksi yang berani bersuara, wawancara dengan keluarga korban dan fakta-fakta dari video dan sebagainya.
“Jadi teman-teman TNI dari tiga angkatan dan teman-teman Polri, Anda memang tidak terlibat baik skenario apalagi pelaksanaan. Jadi kita bangga alhamdulillah tulang punggung keamanan bangsa namanya Polri dan tulang punggung pertahanan namanya TNI itu tidak terlibat sama sekali,” sambungnya.
Menurut Amien Rais, ketidakterlibatan institusi TNI ataupun Polri dalam kasus penembakan 6 anggota laskar FPI di Km 50 merupakan kabar gembira. Lantas siapa yang bertanggung jawab dalam kasus itu?
“Justru di sinilah kita perlukan keterbukaan dan sekaligus kejujuran serta proses hukum yang terbuka dan se-transparan mungkin agar selama ini kasus pelanggaran HAM ini yang dibuat remang-remang oleh pihak tertentu dan diharapkan menghilang dengan sendirinya itu tidak akan terjadi. Insyaallah. Tidak akan terjadi,” ucapnya.
Amien Rais lantas mengutip peribahasa ‘seekor ayam akan kembali ke sarangnya’, yang bermakna ‘kejahatan akan kembali ke liang kejahatannya’.
“Itu insyaallah akan terkuak secara bertahap,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh:
As'ad Syamsul Abidin