Jakarta, Aktual.com — Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mencatatkan saham PT Anabatic Technologies Tbk di papan perdagangan efek sebagai emiten ke-10 di sepanjang tahun 2015 dengan kode perdagangan efek ATIC.
“Yang menarik, Anabatic merupakan perusahaan teknologi informasi, perusahaan jenis ini bagus untuk masa depan,” ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Rabu (8/7).
Ia menambahkan bahwa setelah dicatatkannya saham ATIC di BEI maka perseroan diharapkan dapat meningkatkan tata kelola perusahaan yang atau “good corporate governance” (GCG) sehingga kinerja mendatang menjadi lebih baik.
Dengan begitu, menurut dia, akan menarik minat pelaku pasar untuk mengakumulasi saham perseroan di tengah kondisi bursa yang cenderung bergejolak. Namun, ke depannya bursa saham akan kembali kondusif seiring dengan perekonomian Indonesia yang tumbuh.
“Insya Allah, kita punya pasar saham lancar pada tahun depan,” ucapnya.
Ia menilai bahwa kinerja perusahaan tercatat atau emiten saat ini masih relatif positif meski perekonomian sedang melambat. Diharapkan pemerintah tetap terus melakukan penyerapan pembiayaan dalam rangka mengembangkan infrastruktur dan menjaga kredit perbankan sehingga roda ekonomi terus bergerak.
Direktur Utama Anabatic Handoyo Sutjipto mengatakan bahwa dalam rangka memperkuat bisnis, perseroan menggandeng TIS, anak usaha IT Holdings Corporation. TIS memiliki sistem dukungan global yang luas terutama di Tiongkok dan negara-negara ASEAN “TIS dan perseroan sepenuhnya akan memanfaatkan kekuatan masing-masing dan memfokuskan upaya pada penguatan bisnis global,” katanya.
Terkait pencatatan saham di BEI, ATIC melepas sebanyak 375 juta lembar yang ditawarkan pada harga Rp700 per saham. Pada perdagangan perdana, saham ATIC dibuka naik menjadi Rp770 per saham.
Dari penawaran saham tersebut perseroan memperoleh dana sebesar Rp262,5 miliar. Rencanya, dana itu akan digunakan untuk pengembangan produk, pembayaran utang, dan modal kerja. Sementara nilai kapitalisasi perseroan sebesar Rp1,3 triliun.
Artikel ini ditulis oleh: