“Kami sudah kembali ke rumah hari Selasa (25/12), namun tiba-tiba air laut pasang dan warga berlarian menyelamatkan diri,” katanya.
Ia mengatakan, dirinya hingga kini merasa ketakutan untuk kembali ke rumah dan lebih baik tinggal di pengungsian.
Selama ini, cuaca buruk melanda Perairan Selat Sunda juga letusan Gunung Sertung masih aktif. Gelombang tsunami itu, kata dia, penyebabnya longsoran dari Gunung Sertung.
“Kami beruntung keluarga selamat dari bencana alam itu, setelah berlarian ke perbukitan,” katanya.
Sementara itu, Asisten Daerah I Sekertariat Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Agus Priyadi Mustika mengatakan ribuan warga yang terdampak tsunami masih bertahan di pengungsian.
Mereka warga di pengungsian tersebar di Kecamatan Labuan, Jiput, Menes, Pulau Sari, Cikedal, Angsana, Cigeulis, Carita, Sukaresmi, Sumur, Panimbang dan Pagelaran.
“Kami minta warga pengungsian dioptimalkan penyaluran bantuan logistik juga pemeriksaan kesehatan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid