Jakarta, Aktual.com – Anak dari Ulama Indonesia K.H. Mustofa Bisri atau Gus Mus, Ienas Tsuroiya mengatakan dalam sebuah utas Twitter, bagi para pendukung fanatik Presiden Indonesia Joko Widodo dan para akun buzzer agar tidak mencantumkan nama Gus Mus dalam kampanye melawan Front Pembela Islam (FPI). Tindakan ini kata Ienas sudah berlangsung selama tiga tahun.

Terkait hal tersebut, Pegiat Media Sosial, Darmansyah menyebut bahwa yang dilakukan para pendukung Jokowi mencatut nama seorang tokoh untuk menyerang kelompok lain bukti sudah kehabisan ide atau istilahnya tidak kreatif.

Oleh karena itu, para pendukung Jokowi dengan instan atau mau gampangnya saja mencatut nama tokoh lain seakan-akan mendukung gerakannya.

“Makanya mereka (pendukung Jokowi) mencatut nama Gus Mus,” papar Darmansyah, Selasa (15/12).

Darmansyah menegaskan, seharusnya para buzzer pendukung Jokowi dengan jantan dan terus terang saja berkampanye melawan atau menyerang FPI. Para pendukung Jokowi sebaiknya mengatakan langsung bila tidak suka terhadap keberadaan FPI.

Baginya dengan mencatut nama orang lain seakan-akan mendukung apa yang dilakukannya, adalah bentuk lempar batu sembunyi tangan.

“Apalagi mencatut nama seorang sepuh seperti Gus Mus, dosanya luar biasa besar. Bisa kena azab yang tiada ampun. Tapi mungkin para buzzer pendukung Jokowi tidak takut dosa dan kena azab,” tandas Darmansyah.

Sebagai informasi, Ienas menyebut salah satu akun buzzer adalah Kata Kita. Pada 2018 lalu, akun tersebut mengunggah tulisan orang lain dan penulisnya diganti dengan Gus Mus.

“Saya langsung komplain saat itu juga. Sempat ngeles, tapi ketika banyak yang mendukung saya, unggahannya hilang,” kata Ienas dalam akun Twitternya @tsuroiya, Minggu (13/12).

Namun, belakangan ini tulisan tersebut kembali beredar dan masih menggunakan nama dan foto Gus Mus. Dia mengaku beberapa akun tersebut sudah ditegur dan mereka juga sudah mengklarifikasi. Tak berselang beberapa lama, unggahan tersebut tetap bermunculan. Rasa penasaran Ienas mencoba mencari judul tulisan tersebut dan sudah ada dalam unggahan Kata Kita. Tulisan tersebut sudah dibagikan lebih dari 2.500 kali. (RRI)

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i