Surabaya, Aktual.com – Dari catatan Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya, pada tahun 2015 lalu ada 65 siswa yang positif narkoba seperti mengkonsumsi pil double L ganja, sabu dan ekstasi. Sementara pada tahun ini hingga pertengahan Desember ada 205 siswa yang positif.
“Angka ini diluar siswa yang tertangkap polisi. Ini masih angka hasil dari tes urine yang kami lakukan di sekolah-sekolah di Surabaya.” kata Kepala BNNK Surabaya, AKBP Suparti, (14/12).
Bahkan, lanjut AKBP Suparti, sepekan kemarin, dari hasil tes urin di sekolah SMP Negeri 52 Surabaya, ada empat siswa yang positif terkena Metamfetamine (MET) dan ekstasi (MDMA). Selain itu, ada empat guru yang positif benzodiazepine, MET dan MDMA.
“Hanya saja kalau untuk gurunya itu kesemuanya memang lagi sakit kanker payudara dan osteo arthritis yang dibuktikan dengan surat dari dokter,” lanjut AKBP Suparti.
AKBP Suparti menambahkan, BNNK Surabaya yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Surabaya beserta Bapemas, sengaja gencar menyasar ke sekolah-sekolah karena permintaan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang melihat kenaikan jumlah pengguna narkoba di kalangan siswa sekolah.
Dengan angka yang terus meningkat, kata AKBP Suparti, dirinya mengaku prihatin. Oleh sebab itu, selain melakukan tes urine, pihaknya juga melakukan sosialisasi bahaya narkoba saat melakukan sidak di sekolah.
(Laporan: Ahmad H Budiawan)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka