Jakarta, Aktual.co — Masuknya Diaz anak Hendropriyono, anak mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono dalam jajaran komisaris PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), diakui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, salah satu di antaranya adalah andil dari Presiden Joko Widodo. Namun, Hendropriyono membantah jika penunjukan Diaz merupakan balas jasa Jokowi karena telah membantunya saat pemilihan presiden (Pilpres) 2014 lalu.
“Saya tidak tahu dan saya juga tidak ikut campur. Jika dia memiliki kemampuan, pendidikannya cukup, saya kira tidak apa-apa,” ujar Mantan penasehat Tim Transisi Jokowi-Kalla, Hendropriyono di Komplek Istana Negara, Jakarta, Senin (5/1).
Lebih lanjut dikatakan jika dirinya tidak mengintervensi Presiden Joko Widodo dalam mengambil keputusan, meskipun penunjukkan anaknya sebagai komisaris merupakan wewenang dari presiden.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, dalam penunjukan direksi dan komisaris BUMN, peran pemerintah pasti tidak bisa dikesampingkan. Menurutnya, ini demi keselarasan.
“Ada memang campur tangan pemerintah. Melibatkan eselon satu dan dua dari kementerian teknis. Ada beberapa hal yang kita tidak bisa lepas,” ucapnya.
Terbetik berita kalangan internal pemegang saham PT Telekomunikasi Seluler atau Telkomsel, sempat mempertanyakan kapasitas Diaz di bisnis sektor telekomunikasi. Namun tidak jelas pemegang saham mana yang menyoal penunjukan itu. Saham Telkomsel dipegang PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk dan Singapore Telecomunications Ltd.
“Ya jelas mempertanyakan kemampuannya di bidang telekomunikasi,” ujar sumber internal Telkomsel, yang juga menyoal ketiadaan rekam jejak Diaz di bidang telekomunikasi.
“Kita tidak tahu pengalamannya selama ini,” ucapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka