Jakarta, Aktual.com — Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) di pasar spot diperkirakan akan kembali melanjutkan tren apresiasi seperti yang terjadi pada akhir pekan lalu.
Kondisi ini akan terjadi seiring dengan potensi lanjutan tren penguatan harga minyak mentah dunia yang berimbas pada kenaikan harga sejumlah komoditas dan penurunan mata uang USD.
“Kembali melemahnya USD diharapkan dapat bertahan di awal pekan ini, sehingga bisa membuat rupiah melanjutkan pergerakan positif,” tandas analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam analisis hariannya, Senin (6/6).
Untuk itu, pada perdagangan hari ini, support rupiah akan berada di level 13.620, sedangkan target resisten terdekat di posisi 13.608. “Namun, tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju rupiah itu,” saran dia.
Reza menegaskan, laju rupiah di akhir pekan kemarin berada di zona hijau yang memanfaatkan penguatan harga minyak mentah dunia. “Kembali menguatnya harga minyak mentah dunia memberi sentimen positif pada pasar komoditas,” ungkap Reza.
Pasalnya, pelemahan harga minyak mentah dunia itu terjadi seiring hasil pertemuan OPEC yang gagal sepakat untuk mengurangi output produksinya. “Dan kondisi itu terimbangi dengan turunnya hasil produksi AS,” papar dia.
Sementara secara teknikal, lanjut dia, pergerakan rupiah terhadap dollar AS juga menunjukkan adanya tren pembalikan arah menguat. “Namun, memang masih harus dikonfirmasi kembali seberapa kuat tren tersebut untuk mempertahankan kenaikan rupiah,” ucapnya.
Sehingga, kondisi tersebut membuat laju dollar AS kembali mengalami pelemahan yang akhirnya berimbas positif pada pergerakan rupiah. “Tapi sebelumnya juga kami sempat menyampaikan bahwa minimnya sentimen telah membuat rupiah masih di bawah bayang-bayang pelemahan,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka