Jakarta, Aktual.co — Analis Citigroup menaikkan proyeksi harga minyak West Texas Intermediate menjadi berpotensi jatuh ke level rendah US$20 per barel. Di mana tahun lalu harga di New York Mercantile Exchange sudah mengalami kerugian sebesar 46 persen.

Year to date, harga minyak mentah telah membukukan penurunan kurang dari satu persen, setelah naik hampir sembilan persen dalam tiga sesi terakhir.

“Tapi rally baru-baru terlihat lebih seperti ‘head-fake’ dari titik balik yang berkelanjutan,” kata analis Citi yang dipimpin oleh Edward Morse, seperti dikutip dari MarketWatch, Selasa (10/2).

Analis Citi juga menuturkan bahwa minyak suatu waktu memang harus jatuh ke dasar, antara akhir kuartal pertama dan awal kuartal kedua, dengan kelebihan pasokan menjadi faktor kunci.

Harga minyak mentah pada perdagangan Senin (10/2) kemarin, sedikit mengalami bearish. Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret naik 2,3% pada hari Senin dan ditutup pada level US$52,86 per barel.

Pada tingkat tersebut, artinya harga minyak harus terpangkas sekitar US$32 untuk memenuhi prediksi Citi yang paling mengerikan tadi.

Citi juga memangkas proyeksi untuk tahun 2015 terkait harga minyak WTI menjadi US$46 per barel dari perkiraan sebelumnya sebesar US$55 dan mengurangi perkiraan 2015 untuk minyak mentah Brent menjadi US$54 per barel dari US$63.

Artikel ini ditulis oleh: