Karyawan jasa penukaran uang asing menunjukkan dolar Amerika di Masayu Agung, Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dolar atau kurs kembali menurun, yakni dari sebelumnya sebesar Rp 14.734 per USD pada Kamis (30/8/2018) naik menjadi Rp 14.800 per USD pada pukul 07.00 WIB. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Kepala Riset Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu ini akan terpengaruh oleh pelemahan mata uang regional.

“Kemungkinan nilai tukar rupiah akan melemah terbawa sentimen pelemahan yen dan dolar Hong Kong pagi ini,” ujar Lana di Jakarta, Rabu (23/1).

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi ini sempat bergerak menguat 37 poin menjadi Rp14.183 dibanding posisi sebelumnya Rp14.220 per dolar AS. Namun rupiah kembali melemah menjadi Rp14.190 per dolar AS.

Dari sisi domestik, pemerintah masih optimis target pertumbuhan ekonomi 5,3 persen masih bisa tercapai di tengah potensi perlambatan ekonomi global dengan fokus pada 25 program prioritas, di antaranya program Kredit Usaha Rakyat (KUR), pengendalian inflasi, keuangan inklusi, dan insentif fiskal. Untuk KUR tahun 2019 ini pemerintah menganggarkan sebesar Rp140 triliun naik dari Rp123,8 triliun pada 2018.

Terkait pertumbuhan ekonomi, Bank Dunia dan IMF memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,2 persen pada akhir 2019. “Sementara kami memproyeksikan 5,17-5,24 persen,” kata Lana.

Artikel ini ditulis oleh: