Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini bisa saja melanjutkan tren apresiasi jika bisa memanfaatkan momentum pelemahan USD.
Namun, peluang apresiasi rupiah ternyata masih mengandalkan pergerakan penguatan mata uang global lainnya terhadap USD.
“Jika rupiah bisa memanfaatkan itu (pelemahan USD) dan sentimen ini bisa bertahan lama, maka diproyeksikan laju rupiah bisa terkan imbas positifnya,” ujar senior analyst PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Jumat (6/1).
Pelamahan USD memang dipicu oleh sikap pelaku pasar yang masih melakukan aksi ambil untung (profit taking) pasca mencermati risalah pertemuam FOMC terkaitan potensi kenaikan The Fed fund rate di tahun ini.
“Karena dalam FOMC tersebut menunjukkan sikap The Fed yang prihatin dengan penguatan USD dan stimulus fiskal yang lebih besar dapat meningkatkan permintaan atas tingkat yang berkelanjutan,” papar Reza.
Dengan begitu, para pelaku pasar sedang mencari petunjuk tentang apa yang akan dilakukan The Fed dalam kaitannya dengan langkah-langkah kebijakan fiskal yang diusulkan Presiden terpilih AS, Donald Trump itu.
“Kekhawatiran The Fed terhadap penguatan USD itu dirasa dapat mengganggu laju ekonomi AS, sehingga dengan melemahnya USD yang berimbas pada nilai tukar global lainnya,” terang dia.
Untuk itu, diperkirakan laju akan berada di level supportnya di kisaran Rp13.442. “Sementara level resisten berada di rentang Rp13.240. Tetapi tetap waspadai sentimen yang ada,” pungkasnya.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka