Menurut dia, penguatan rupiah salah satunya terpengaruh sentimen eksternal, terutama dari Eropa menyusul kuatnya harapan tercapainya penyelesaian masalah keuangan Italia.

“Apalagi, situasi di dalam negeri juga cukup positif sentimennya,” katanya.

Ia mengemukakan, kebijakan Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan yang bertujuan untuk menyelamatkan defisit transaksi berjalan masih direspon positif pelaku pasar uang di dalam negeri.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada hari ini (19/11), tercatat mata uang rupiah menguat menjadi Rp14.586 dibanding sebelumnya (16/10) di posisi Rp14.594 per dolar AS.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid