IMF memprediksi bahwa perekonomian dunia tahun ini masih dilanda ketidakpastian terutama dari perang dagang AS-Cina dan resiko kenaikan suku bunga The Fed.
Di sisi lain, IMF menyarankan negara-negara berkembang untuk mengurangi resiko volatilitas global dengan cara mengurangi utang pemerintah yang dapat memberikan ruang untuk menghadapi pelambatan ekonomi pada masa mendatang.
“Kami melihat penurunan proyeksi ini menandakan tantangan ekonomi yang cukup terjal di depan, terutama yang berasal dari perang dagang. Kendati kami melihat bahwa perang dagang dapat memberikan kesempatan bagi Indonesia, namun juga mempunyai dampak negatif seperti menurunnya permintaan ekspor dari Indonesia,” ujarnya.
Bursa regional, di antaranya Indeks Nikkei menguat 7,11 poin (0,03 persen) ke 20.630,02, Indeks Hang Seng melemah 0,73 poin ke 27.004,72, dan Straits Times melemah 3,52 poin (0,11 persen) ke posisi 3.189,19.
Artikel ini ditulis oleh:
















