Jakarta, aktual.com – Imam Abu Hanifah selama hidupnya merupakan imam yang senantiasa membela akidah yang benar dan selalu melawan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi di masyarakat dengan akalnya yang cemerlang.

Pernah suatu ketika, Abu Hanifah berjumpa dengan orang-orang atheis yg mengingkari eksistensi al-Khaliq. Beliau bercerita kepada mereka:

“Bagaimana pendapat kalian, jika ada sebuah kapal diberi muatan barang-barang, penuh dengan barang-barang dan beban. Kapal tersebut mengarungi samudra. Gelombangnya kecil, anginnya tenang. Akan tetapi setelah kapal sampai di tengah tiba-tiba terjadi badai besar. Anehnya kapal terus berlayar dengan tenang sehingga tiba di tujuan sesuai renana tanpa goncangan dan berbelok arah, padahal tak ada nahkoda yg mengemudikan dan mengendalikan jalannya kapal. Masuk akalkah cerita ini?”

Mereka berkata, “Tidak mungkin. Itu adalah sesuatu yg tidak bisa diterima oleh akal, bahkan oleh khayal sekalipun, wahai Syaikh.”

Lalu Abu Hanifah berkata, “Subhanallah, kalian mengingkari adanya kapal yg berlayar sendiri tanpa pengemudi, namun kalian mengakui bahwa alam semesta yg terdiri dari lautan yg membentang, langit yg penuh bintang, dan benda-benda langit serta burung yg beterbangan tanpa adanya Pencipta yg sempurna penciptaan-Nya dan mengaturnya dengan cermat?! Celakalah kalian, lantas apa yg membuat kalian ingkar kepada Allah?”

Waallahu a’lam

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Rizky Zulkarnain