Jakarta, Aktual.com — Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra mengatakan, pemerintah Presiden Joko Widodo harus secara rutin memantau situs-situs negatif penyebar paham kekerasan, yang bisa mengancam perdamaian dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dia juga menyarankan pemerintah untuk mengambil langkah pemblokiran terhadap situs radikal yang terbukti mempromosikan kekerasan dan kebencian. “Situs-situs yang mengajarkan paham kekerasan, menghasut, ataupun menyebarkan kebencian memang harus diblokir,” kata Azyumardi di Jakarta, Rabu (2/9).
Menurut Direktur Pascasarjana Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu, pemblokiran situs negatif adalah hal yang wajar dan dilakukan pula oleh pemerintah negara lain. Dia pun mencontohkan, seperti pemerintah Tiongkok yang sangat aktif melakukan pemblokiran situs-situs radikal dan Amerika Serikat (AS) yang memblokir situs yang bertentangan dengan Undang-undang Dasar atau hukum.
Dia pun kembali menyarankan agar pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bertindak bijaksana sebelum memblokir situs-situs tersebut. Azyumardi menghargai upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) merangkul generasi muda guna menghindarkan mereka dari pengaruh paham kekerasan.
Namun, lanjut Azyumardi, dewasa ini kelompok penyebar paham kekerasan tak lagi mengandalkan cara konvensional berupa dakwah dan ceramah. Mereka beralih ke internet yang memiliki jangkuan lebih luas, sehingga pemantauan terhadap situs-situs negatif menjadi sangat penting.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu