Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade

Jakarta, aktual.com – Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade mengatakan bahwa biaya PCR di Indonesia ini seharusnya tidak sampai Rp.2,5 juta, melainkan di bawah Rp. 200.000.

“Saya ingin tegaskan harga PCR di Indonesia itu seharusnya bisa di bawah Rp. 200.000 bahkan di saat harga mahal itu di bulan Maret dan April 2021 seharusnya sudah bisa diharga segitu,” ucapnya saat menghadiri rapat komisi VI DPR RI pada Selasa, (9/11) ditulis pada Jumat, (12/11).

Selanjutnya ia mengatakan bahwa mesin-mesin PCR dan Ekstraksi itu hanya seharga Rp. 250 juta saja, bahkan ada beberapa pabrik yang menggratiskan mesin PCR tersebut sehingga Pemerintah cukup menyediakan kitsnya saja.

“Padahal mesin Ekstraksi dan mesin PCR itu kalau kita beli sekarang hanya Rp. 250 juta. Bahkan, sekarang itu banyak banyak pabrik-pabrik mesin PCR itu menggratiskan mesinnya sehingga cukup lab-lab itu beli kitsnya saja, mesinnya nanti dipinjamkan secara gratis,” ucapnya.

Kemudian, Andre menyimpulkan bahwa di bawah harga Rp. 200.000 masih bisa mendapatkan untung yang banyak, karena jika di total VTM, Ekstraksi kits dan PCR kits hanya seharga Rp. 100.000 saja.

“India saja bisa dibawah Rp. 110.000, nah kenapa Indonesia bisa jual Rp. 2,5 juta, di bawah Rp. 200.000 itu sebenarnya masih bisa untung, karena kitsnya sendiri itu kalau di total hanya Rp. 100.000 mulai dari VTM, Ekstraksi kits dan PCR kits,” ungkapnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain