Jakarta, Aktual.com- Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) menemukan bahwa diam-diam PT Pertamina (Persero) terancam hancur akibat diobok-obok oleh kebijakan Menteri BUMN, Rini Soemarno.
Direktur Eksekutif CERI, Yusri Usman mengemukakan temuannya dari dokumen Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Pertamina (Persero) yang dihadiri lengkap oleh anggota Dewan Komisaris di Kantor Kementerian BUMN pada hari Kamis 20 Oktokber 2016.
Dari sana terungkap adanya upaya pengkerdilan fungsi dan wewenang Direktur Utama Pertamina melalui perubahan beberapa poin di Anggaran Dasar PT Pertamina.
“Surat Menteri BUMN bernomor S- 602 / MBU/10 /2016 tanggal 20 Oktober 2016 yang sifatnya Penting / Segera, dengan perihal Perubahan Anggaran Dasar PT Pertamina (Persero),” kata Yusri, Rabu (2/11).
Dia menjabarkan pada poin perubahan pasal 11 ayat 19 a, b dan pasal 12 ayat 13 a dan pasal 16 ayat 18 b, maka dia berpendapat bahwa perubahan struktur dan penambahan anggota direksi Pertamina lebih kental faktor agenda pribadi Menteri Rini Soemarno untuk menyingkirkan kewenangan Dwi Sutjipto sebagai Direktur Utama (Dirut).
Adapun dari kutipan ayat 19 poin b, Memberikan keleluasaan kepada Wakil Dirut (Wadirut) untuk menunjuk secara tertulis anggota direksi agar bertindak atas nama Dirut dan Wadirut apabila keduanya dalam berhalangan.
Selanjutnya ayat 13 poin a, juga memberikan kewenangan kepada Wadirut dalam hal menunjuk salah seorang Direktur untuk mengganti posisi Dirut sebagai pimpinan rapat direksi apabila Dirut dan Wadirut berhalangan.
“Sejak awal saya amati, usulan perubahan struktur Pertamina memang janggal dan tidak lazim, ini bisa dilihat bawa itu usulan sepihak dari Dewan Komisaris Pertamina tanpa melalui proses pembahasan dengan Dewan Direksi, tentu ini jadi aneh dan lucu,” tukasnya.
Maka dari itu, mengingat fungsi BUMN Pertamina ini menyangkut hajat hidup orang banyak, dia berharap kepada Presiden Jokowi agar segera mengevaluasi agenda Menteri Rini Soemarno.
“Ini bisa menghancurkan Pertamina kedepannya, karena menurut pengamatannya saya, telah terjadi suasana tidak harmonis hubungan antar direksi, ini akan mengancam kinerja perusahaan,” tandasnya.
(Laporan: Dadangsah Dapunta)
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Eka