Jakarta, Aktual.co —Hanya dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI saja yang dapat kucuran dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015. Yaitu PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta).
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama mengatakan kebijakan tersebut dilakukan setelah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) hanya menyetujui anggaran DKI sebesar Rp 69,286 triliun. Tidak seperti di pagu anggaran 2014 yang mencapai Rp72,9 triliun. “PMP tahun ini hanya bisa kita berikan kepada PT MRT Jakarta dan PT Transjakarta,” kata Ahok, di Balai Kota, Jakarta, Senin (13/4).
Awalnya, ada tiga perusahaan pelat merah milik DKI yang juga akan dikucuri PMP. Yakni Bank DKI, PT Food Station Tjipinang Jaya dan PT Jakarta Propertindo. Namun akhirnya batal karena anggaran yang disetujui berkurang.
Kendati demikian, Ahok ternyata tetap berharap tiga bulan nanti DKI bisa dapat anggaran seperti pagu anggaran 2014. Yakni lewat perubahan. “Nanti Mendagri juga bisa melihat bagaimana kerja kita selama tiga bulan ini. Kalau seluruh penerimaan bisa sesuai, maka kita juga akan sesuaikan dengan pagu anggaran tahun lalu,” ujar dia.
Besar pengeluaran pembiayaan PMP untuk PT MRT Jakarta sebesar Rp4,63 triliun dan PT Transjakarta sebesar Rp1 triliun.
Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan dengan adanya penambahan Rp 5,6 triliun untuk proyek transportasi, menunjukkan komitmen Kemendagri dukung pembangunan DKI.
Dibeberkan Tjahjo, penjumlahan anggaran DKI 2015 adalah: Anggaran Belanja Rp 63,65T (APBD-Perubahan 2014) ditambah Pengeluaran Pembiayaan yang committed. Yakni proyek transportasi, seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan TransJakarta, sebesar Rp 5,636 triliun. “Sehingga anggaran berjumlah Rp 69,286 triliun,” ujar dia kepada Aktual.co, Senin (13/4).
Artikel ini ditulis oleh:
















