Jakarta, Aktual.com – Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin menyatakan realisasi penyerapan dana penanganan pandemi virus corona sejauh ini sebesar Rp183,5 triliun. Ini artinya dana yang terpakai baru sebesar 26,39 persen dari pagu yang sebesar Rp695,2 triliun.

Budi memaparkan realisasi anggaran untuk kesehatan sebesar 13,98 persen atau Rp12,24 triliun dari pagu yang sebesar Rp87,55 triliun. Kemudian, dana untuk perlindungan sosial sudah terserap sebesar 46,87 persen atau 95,57 triliun dari alokasi Rp203,94 triliun.

“Minggu-minggu ini pencairan dari program-program ekonomi cukup besar. Dari perlindungan sosial sendiri saya sudah melihat ada tambahan sekitar Rp7 triliun,” ucap Budi dalam video conference, Jumat (28/8).

Ia bilang pencairan dari sektor perlindungan sosial paling besar adalah bantuan sosial (bansos) non Jabodetabek dan program Kartu Prakerja. Rinciannya, penyerapan untuk bansos non Jabodetabek sebesar Rp20,7 triliun dan Kartu Prakerja sebesar Rp5,3 triliun.

Kemudian, realisasi dana dari sektoral kementerian/lembaga (k/l) dan pemerintah daerah (pemda) sebesar Rp11,43 triliun. Dengan kata lain, penyerapannya baru 10,78 persen dari pagu Rp106,05 triliun.

Lalu, realisasi insentif usaha baru sebesar 14,29 persen atau Rp17,23 triliun dari alokasi dana sebesar Rp120,6 triliun. Sementara, penyerapan dana untuk UMKM sebesar Rp47,03 triliun atau 38,09 persen dari pagu Rp123,46 triliun.

“Di UMKM penempatan dana yang dilakukan oleh pemerintah di perbankan yang digunakan untuk menjadi restrukturisasi kredit UMKM juga terus mengalir dan minggu ini saja ada tambahan sekitar 11,2 triliun,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN I ini.

Selain itu, pemerintah juga sudah mulai menyalurkan bantuan modal kerja (BMK) atau bantuan presiden kepada UMKM sebesar Rp2,4 juta untuk masing-masing penerima. Untuk di DKI Jakarta, Budi bilang pemerintah telah menyalurkan kepada 1 juta pelaku UMKM.

“Kemudian Pak Presiden menyalurkannya di Aceh dan Insya Allah hari ini beliau juga menyalurkannya di Yogyakarta. Kami dalam satu minggu saja sudah ada sekitar Rp2,4 triliun yang disalurkan khusus untuk bantuan produktif mikro ini,” papar Budi.

Sementara itu, pemerintah belum menyerap sepeser pun pembiayaan untuk korporasi. Untuk sektor ini, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp53,57 triliun.

Artikel ini ditulis oleh:

Warto'i