Jakarta, Aktual.co —Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diharapkan mampu berperan lebih dalam pembinaan sepakbola di Tanah Air. Pasalnya, anggaran untuk sepakbola yang dialokasikan melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) hanya diberikan ketika mengikuti kejuaraan “multi event” seperti Asian Games, SEA Games.
Dikatakan mantan pelatih Timnas, Bambang Nurdiansyah, biaya operasional Timnas tidak hanya terpaku pada kejuaraan “multi event” saja. Anggaran untuk mengikuti kompetisi seperti Piala AFF dan Piala AFC mau tidak mau juga harus disediakan.
“Bantuan dana dari Kemenpora untuk kejuaraan “multi event” saja tidak sepadan dengan biaya operasional. Bukan mengecilkan olahraga yang lain, tapi sepakbola memang memerlukan dana yang lebih,” sesal Bambang ketika dihubungi Aktual.co, Sabtu (27/12).
Anggaran Timnas yang digelontorkan Kemenpora diberikan melalui tangan KONI. Dari KONI, baru diberikan ke PSSI selaku Konfederasi Sepakbola Indonesia.
Oleh karena itu, PSSI tidak mendapatkan banyak biaya untuk operasional Timnas. Karena, KONI sendiri tidak hanya mengurus satu cabang olahraga (cabor). Setidaknya ada 61 cabor yang diurus oleh KONI.
Meski begitu, lanjut Bambang, PSSI pastinya tidak berharap banyak kepada Kemenpora. Karena selama ini, untuk menutupi kebutuhan anggaran, PSSI bisa bersandar pada sponsor dan donatur-donatur.
“Untuk urusan anggaran, Kemenpora tidak bisa diandalkan. Kalau mau bantu, lebih dari hal kecil saja. Contohnya kantor, sampai sekarang PSSI tidak punya kantor,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















