“Cukup miris waktu awal melihat. Ini yang buat saya berpikir bagaimana bisa membantu kedua orang tua ini,” tutur Mai Hendri di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (13/10).
Melihat kondisi itu, Hendri tergerak hatinya untuk membantu. Apalagi, sambung dia, Samuni penglihatannya sudah tidak berfungsi lagi.
Alhasil, Hendri memutuskan untuk membangun rumah layak bagi Samuni dan Saniar. Uang tabungan selama empat tahun pun ia ikhlaskan. Hendri mengaku tabungannya itu berasal dari usaha sampingannya menjual telur hasil ternak bebek.
“Karena saya juga latar belakang saya, juga dari keluarga miskin, tidak dari kalangan atas. Itu juga bagaimana berpikir kalau ada uang bisa berbagi sama,” tutur Hendri.
Meski demikian, Hendri enggan menyebutkan jumlah tabungan yang diberikan untuk merenovasi rumah Samuni. Yang penting, kata dia, cukup untuk membeli semen, pasir, kayu, triplek, dan kasur untuk membangun rumah layak semipermanen berukuran 4×7 meter itu.
Artikel ini ditulis oleh: