Jakarta, Aktual.com — Resolusi jihad yang dicetuskan oleh KH Hasyim Asyari adalah atas permintaan dari pemimpin negeri ini untuk menjaga negeri ini dari kolonialisme atau penjajah. Namun menurut anggota DPR RI Maman Imanulhaq, Indonesia belum merdeka.
“Kita belum merdeka, Indonesia belum merdeka masih ada yang terusir dari tangan-tangan miliknya karena kesemerautan pengelolaan agraria, masih adanya orang yang tidak bisa berobat karena mahalnya obat, demikian kata Maman Imanulhaq kepada Aktual.com, di Jakarta, Senin (26/10)
Oleh sebab itu, jihad sebenarnya itu merupakan sebuah pola yang sungguh-sungguh untuk kembali kepada kebijakan yang pro rakyat, perjuangkan anggaran yang adil kemudian memberikan yang terbaik untuk seluruh warga Indonesia (WNI) tanpa memandang suku, agama, dan bangsa.
“Kesungguhan itu haru diperlihatkan secara keseluruhan oleh eksekutif, legislatif para pengusaha, rakyat secara keseluruhan,” kata Ia.
Maman berharap, seluruh masyarakat berjuang untuk menelisik persoalan secara nyata (real), kemudian mencari solusi yang terbaik.
Politik di Indonesia sekarang ini, menurutnya, tidak dewasa karena hanya mementingkan kepentingan pribadi.
“Kita harus kritis kepada pemerintahan Jokowi tetapi kritis ini bukan berarti atas nama kebencian apalagi keinginan untuk menurunkan yang harus kita lakukan mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi soal bagaimana melakukan reformasi birokrasinya,” paparnya menerangkan.
Ia mengatakan, bahwa jihad harus dimulai dari ijtihad mengelaborasi, menginventarisi berbagai persoalan, lalu mencari solusi yang terbaik, memohon kepada Allah SWT. Itu baru dinamakan “jihad”.
“Bukan bom bunuh diri, bukan buat ‘meme-meme’ yang kacau. Menurut saya jihad sekarang lebih berat dari jihad yang lama. Jihad yang lama jelas Belanda di depan kita, jihad sekarang musuhnya ada di dalam diri kita,” kata ia menutup pembicaraan.
Artikel ini ditulis oleh: