Jakarta, Aktual.co — Anggota DPRD Jawa Barat dari daerah pemilihan VI (Indramayu dan Cirebon) Eryani Sulam menerima banyak keluhan tentang kelangkaan elpiji ukuran tabung tiga kilogram saat menggelar reses pertama tahun 2015.

“Kelangkaan gas ini menjadi hal yang paling banyak dikeluhkan warga saat kami menggelar reses pertama pada 2015,” kata Eryani Sulam, ketika dihubungi melalui telepon, Minggu (1/3).

Ia menuturkan, saat reses, warga banyak yang mengeluh tentang kenaikan harga dan langkanya “si melon” di pasaran.

“Kelangkaan ini menyulitkan warga. Dan hal ini cukup ironis mengingat lokasi dapil saya itu tidak jauh dari Pertamina. Bukan hanya langka, tapi isinya tidak sesuai,” kata Eryani.

Menurut dia, elpiji ukuran tiga kilogram yang beredar di masyarakat tidak memiliki isi yang sesuai. Berdasarkan laporan warga isi tabung gas tersebut kurang dari tiga kilogram.

“Ini sangat disayangkan karena merugikan masyarakat. Padahal dapil saya ini dekat dengan Pertamina. Tolong diperhatikan,” katanya.

Oleh karena itu, Eryani berharap pemerintah bisa lebih baik dalam melakukan pengawasan terkait peredaran bahan bakar gas bersubsidi ini.

“Dan saya melihat ada beberapa banyak SPBE. Seharusnya pemda bisa mengontrol ini. Jangan malah SPBE-nya punya pemda namun di lapangan kenyataannya begitu,” ujar dia.

Artikel ini ditulis oleh: