Beranda Regional Jawa Barat Anggota DPRD Kota Bekasi Minta Kasus Kekerasan Oknum Guru Diusut Tuntas

Anggota DPRD Kota Bekasi Minta Kasus Kekerasan Oknum Guru Diusut Tuntas

Bekasi, aktual.com – Tindakan kekerasan oleh guru kepada anak didiknya kembali terjadi. Kali ini, kejadian diduga berlangsung di Sekolah Dasar Negri (SDN) Kayuringin III Kota Bekasi. Akibatnya, korban yang merupakan siswa kelas II berinisial RM tidak berani untuk berangkat sekolah karena takut kepada si guru.

Berdasarkan infomasi yang diterima, kasus dugaan kekerasan oknum guru di sekolah itu terjadi beberapa waktu lalu. Kini, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi pun sedang melakukan proses tindaklanjut terkait hal itu dengan memanggil para pihak untuk dimintai klarifikasi.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi asal Fraksi PDI Perjuangan Heri Purnomo pun turut angkat bicara mengenai persoalan tersebut. Menurutnya, tugas dari seorang guru adalah untuk mendidik siswa-siswinya dan mengajarkan kebaikan-kebaikan, etika, dan juga sopan santun. Karenanya, tidak pantas bila oknum guru melakukan hal tersebut.

“Jadi, buat saya seorang pendidik harus bisa mencerminkan sifat-sifat keibuan sebagai pengganti orang tuanya di sekolah. Dan buat saya, walaupun anak tersebut nakal, bandel seperti apa, kalau sudah lakukan kekerasan fisik, itu tidak bisa dibenarkan,” kata Heri kepada wartawan, Kamis (2/6) lalu.

Herpur -sapaan akrab Heri Purnomo- pun menyebut perlunya pertemuan antara orang tua korban dan oknum guru dengan mediasi pihak sekolah dan Dinas Pendidikan. Sebab, menurut Herpur, perlu dilakukan penyelidikan dan investigasi supaya menjadi terang duduk persoalannya.

Jika oknum guru terbuki melakukan kekerasan fisik terhadap anak didiknya, politisi PDI Perjuangan ini menuntut pemberian sanksi bagi oknum guru sebagai efek jera supaya kejadian yang sama tidak terulang kembali.

“Jika terbukti oknum guru itu melakukan kekerasan fisik terhadap anak murid, maka perlu diberikan sanksi, Entah itu teguran, peringatan ataupun peringatan keras dari pihak sekolah. Perlu ada sanksi!,” tegasnya. (ADV)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Megel Jekson