Bandung, Aktual.com – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Hadi Prasojo mengintruksikan jajarannya secara tegas untuk membasmi berandalan bermotor. Perintah itu sebagai peringatan buat para begal yang selalu meresahkan warga khususnya di Bandung, anggotanya jadi korban.
Hadi menegaskan, kebijakan yang dikeluarkannya itu sebagai antisipasi juga. Sebab, dia tidak mau kecolongan kedua kalinya oleh berandalan bermotor. Maka, jika ada begal, anggotanya tidak akan segan melakukan tindakan tegas.
“Saya enggak mau kecolongan yang kedua kalinya, sudah banyak anggota saya ini dibegal. Jadi begal itu di atas jam 11 (malam) akan saya selesaikan,” katanya di Bandung, Selasa (14/6).
Hadi menegaskan, upaya pemberantasan begal atau berandalan bermotor akan dilakukan bersama jajaran kepolisian. Bentuk aksi yang akan dilakukan salah satunya gencar melakukan patroli pada jam-jam rawan begal, atau yang sering terjadi pada malam dan tengah malam.
“Kita kerjasama dengan kepolisian. Patroli-patroli selama ini sama polisi. Karena di depan polisi. Intinya, apapun yang bikin keresahan orang Bandung, maka kita akan tindak tegas, terutama para begal-begal,” tegasnya.
Namun, dia menjelaskan, aksi tegas tetap sesuai prosedur. Jika di jalanan mereka menemukan begal, maka penangkapan akan dilakukan. Jika sang begal melawan, maka tindakan keras siap dilancarkan.
“Kalau malam begal-begal ini melawan, akan kita sikat, dalam artian kita tembak atau lumpuhkan. Tapi bukan kepala, melainkan kaki atau badan ya,” tegas Hadi.
Seperti diketahui, Anggota TNI tewas oleh begal, Pada 5 Juni 2016 dini hari, Pratu Galang dihadang sekelompok pria bermotor di Jalan Rajawali, Kota Bandung. Saat itu Galang dihajar kemudian ditusuk sebanyak empat kali hingga mengakibatkan ia tewas.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka