Jakarta, Aktual.com – Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, dengan tegas menolak niat dan rencana Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang ingin membangun resort dan pusat riset di IKN (Ibukota Negara baru). Ia menilai keuntungan perusahaan yang masih terbatas itu, sebaiknya diarahkan langsung pada proyek-proyek strategis Migas yang masih membelit.
“Ahok sebaiknya jangan politisasi Pertamina dalam proyek IKN, fokus pada bidang usahanya di sektor migas, ketimbang cawe-cawe pada pekerjaan lain, yang jauh dari kompetensinya,” ungkap Mulyanto, Jakarta, Kamis (13/7/2023). Politisi Fraksi PKS ini menilai Keuntungan perusahaan yang masih terbatas itu, sebaiknya diarahkan langsung pada proyek-proyek strategis Migas yang masih membelit.
Misalnya soal audit komprehensif kilang-kilang yang sudah tua, dan dekat dengan pemukiman warga. Sehingga tidak terulang kasus kebakaran kilang seperti di Plumpang, maupun Dumai, serta daerah-daerah lainnya. Termasuk pembelian share partisipasi dari Shell yang hengkang dari Blok Migas Masela.
“Dan yang tidak kalah strategisnya menurut Mulyanto adalah Pertamina melakukan hilirisasi Migas untuk mengembangkan produk-produk petrokimia di era senjakala Industri Migas sekarang ini. Hilirisasi produk Migas ini sangat penting dan strategis di tengah ketergantungan Indonesia kepada pihak luar untuk bahan baku industri baik untuk obat, tekstil, sepatu, dan lainnya,” paparnya.
Jadi, lanjut Mulyanto, tidak pas kalau Pertamina berinvestasi di luar kompetensinya secara jor-joran, sekedar terpaksa mengikuti angin politik sesaat. Hal tersebut menurutnya tidak sehat dan cenderung bermasalah.
Ia juga berharap Pemerintah tidak mempolitisasi Pertamina untuk berinvestasi di IKN di luar bisnis utama mereka. “Kita tidak ingin BUMN yang sudah sehat ini nanti malah jadi amburadul,” tegasnya.
Diberitakan, dalam kunjungannya ke IKN, Kalimantan Timur, (10/7) kemarin, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyatakan bahwa Pertamina berencana akan membangun kawasan resort hingga pusat penelitian dan pengembangan (research and development center) di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) tersebut.
Kawasan resort yang akan dibangun PT Pertamina tersebut rencananya akan dibangun 1.000 kamar, lapangan golf 36 holes, rumah sakit, universitas bertema vokasi dan pusat penelitian dan pengembangan di IKN, Kalimantan Timur. Pertamina menargetkan sebelum Agustus 2024 akan ada investasi yang terwujud.
Artikel ini ditulis oleh:
Tino Oktaviano