Jakarta, Aktual.com – Indonesia merupakan sebuah negara yang kaya karena perbedaannya. Keragaman atau kemajemukan Indonesia menjadi salah satu hal yang khas dari negara kepulauan terbesar di Benua Asia ini.
Cerminan keragaman tersebut harus direfleksikan dalam anggota lembaga penyelenggara Pemilu. Representasi keragaman dalam lembaga KPU dan Bawaslu dinilai akan menerbitkan harapan masyarakat terhadap pesta demokrasi di Indonesia.
“Jika DPR mampu memilih calon anggota KPU Bawaslu yang mencerminkan Indonesia dengan keragamannya, maka masyarakat pemilih memiliki harapan pelaksanaan Pemilu menjadi semakin baik di masa mendatang,” ucap Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih Untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz, kepada Aktual, Senin (3/4).
Seperti yang diketahui, DPR sedang melakukan uji patut dan kelayakan untuk memilih anggota KPU dan Bawaslu RI dalam menyongsong pagelaran Pilkada serentak 2018 serta Pileg dan Pilpres pada 2019 nanti. Uji patut dan kelayakan ini sendiri dilaksanakan pada 3-4 April 2017.
Menurut Hafidz, cerminan keragaman sudah tampak dalam proses uji patut dan kelayakan ini. Komposisi para calon anggota KPU dan Bawaslu yang diseleksi DPR kali ini terdiri dari berbagai khalayak, baik masyarakat sipil, praktisi ataupun akademisi.
Meskipun mayoritas calon adalah eks anggota KPU nasional dan provinsi, ketiga unsur tersebut memiliki perwakilan yang cukup representatif dalam tahap penyaringan kali ini.
“Secara tidak langsung, komposisi hasil seleksi KPU Bawaslu yang akan melakukan FPT juga cukup mencerminkan keberagaman. Keragaman latar belakang, kompetensi dan keterwakilan mewujudkan penyelenggaraan Pemilu yang Indonesia,” ucapnya.
Oleh karenanya, ia pun berharap agar para wakil rakyat dapat memilih orang-orang terbaik untuk mengisi posisi di KPU dan Bawaslu.
“Oleh karena itu, sesungguhnya proses FPT besok adalah memilih anggota KPU Bawaslu yang terbaik dari yang baik-baik,” pungkasnya.
(Teuku Wildan)
Artikel ini ditulis oleh: