Jakarta, Aktual.co — Organisasi internasional Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) selama ini dianggap masih belum adil terhadap dunia. Hal ini dilihat dari sikap PBB yang belum mendukung kemerdekaan Palestina. Dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 yang diadakan di Jakarta hari ini, Indonesia dengan tegas meminta PBB melakukan reformasi. Reformasi tersebut meliputi dewan keamanan dan kinerja PBB. “Pada peringatan KTT Asia-Afrika ke-60 di Bandung nanti kita juga meminta PBB untuk reformasi. Bukan hanya dewan keamanannya, tapi juga kinerjanya,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri, Yuri Octavian Thamrin di Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (22/4). Lebih lanjut dikatakan dia, pada tahun 2019-2020 Indonesia mengajukan diri sebagai anggota tidak tetap dewan keamanan PBB (DK PBB). Dengan begitu, lanjut Yuri, dirinya yakin Indonesia bisa memperbaiki PBB menjadi organisasi internasional yang lebih baik dan adil kepada seluruh negara.
“Karena selama ini Indonesia kan negara yang aktif menampilkan diri sebagai ‘part of solution’. Kami sangat percaya bahwa nama baik kita di internasional sangat baik, peluang jadi anggota tidak tetap DK PBB sangat besar,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:

















