Jenewa, Aktual.com – Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengatakan bahwa anggota-anggotanya memperkenalkan lebih sedikit langkah-langkah pembatasan perdagangan mulai pertengahan Oktober 2016 sampai pertengahan Oktober 2017, dibandingkan selama periode ketidakpastian ekonomi tahun sebelumnya.
Laporan kajian tahunan direktur umum WTO mengenai perkembangan terkait perdagangan yang disampaikan kepada anggota-anggota badan yang mengatur perdagangan global itu pada Senin (4/12) waktu Jenewa atau Selasa (5/12) WIB.
Aliran perdagangan internasional telah berbalik naik dengan kuat selama 12 bulan terakhir, setelah terjadi perlambatan tajam pada 2016, kata Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo, menyampaikan laporan tersebut kepada para anggota WTO.
“Pada September, kami meningkatkan perkiraan pertumbuhan perdagangan 2017. Hal ini disebabkan oleh percepatan pertumbuhan perdagangan global yang tajam di paruh pertama tahun ini. Perkiraan semula adalah 2,4 persen, dan kami sekarang meramalkan pertumbuhan sebesar 3,6 persen,” katanya, seperti diberitakan Xinhua, Selasa.
“Prospek yang membaik ini sangat disambut baik, namun risiko-risiko substansial yang mengancam ekonomi dunia tetap ada, dan dapat dengan mudah merusak pemulihan perdagangan,” dia mengingatkan.
Laporan tersebut dikeluarkan menjelang keputusan penting yang dibuat Konferensi Tingkat Menteri WTO yang akan berlangsung pada 10-13 Desember di Buenos Aires, Argentina.
Azevedo mengatakan bahwa melihat ke depan, dunia perlu “terus bekerja keras untuk membantu memfasilitasi perdagangan … dan tentu saja, ini termasuk menghindari tindakan-tindakan yang dapat menghambat dan membatasi arus perdagangan.” Perkiraan cakupan perdagangan langkah-langkah yang memfasilitasi impor yang dicatat dalam periode peninjauan mencapai lebih dari dua kali lipat dari tindakan-tindakan pembatasan impor.
Selain itu, langkah-langkah yang memfasilitasi impor yang dilaksanakan selama periode peninjauan dalam konteks Perjanjian Teknologi Informasi (ITA) yang diperluas berjumlah sekitar 385 miliar dolar AS.
Anggota-anggota WTO menerapkan 108 tindakan pembatasan perdagangan baru selama periode peninjauan dari pertengahan Oktober 2016 sampai pertengahan Oktober 2017.
Ini termasuk tarif baru atau kenaikan, prosedur kepabeanan, batasan kuantitatif dan ukuran konten lokal dan setara dengan rata-rata sembilan tindakan per bulan dibandingkan dengan lima belas pada periode sebelumnya.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa para anggota WTO menerapkan 128 tindakan yang ditujukan untuk memfasilitasi perdagangan, termasuk menghilangkan atau mengurangi tarif dan prosedur pabean yang disederhanakan.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: