Yorrys Raweyai
Jakarta, aktual.com- Tingginya angka kematian di Papua harus menjadi perhatian baik pemerintah daerah maupun pusat, lantaran jumlahnya kian tahun kian meningkat.
Padahal, disatu sisi Papua memiliki dana otonomi daerah (Otsus) dan anggaran dari APBN yang ditujukan pada bidang kesehatan terbilang cukup besar.
Keprihatinan itu diutarakan Politikus Senior asal Papua Yorrys Raweyai dalam konferensi persnya, di Pulau Dua, Senayan, Senin (12/11).
“Tolong supaya ada atensilah, baik itu dari pemerintah pusat, Kementerian Kesehatan, maupun pemerintah daerah sendiri untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Papua,” katanya.
Berbanding lurus dengan meningkatnya angka kematian, Yorrys mengatakan, jika angka harapan hidup di Papua dari waktu ke waktu kian menurun. Dulu, sambung dia, angka harapan hidup masyarakat di Papua itu mencapai usia 69 tahun dengan parameternya, banyaknya TBC, malaria, kemudian tingginya tingkat kematian ibu dan anak.
Tapi kini, dalam 17 tahun terakhir ini AIDS itu sampai merebak ke tingkat paling bawah.
Tidak hanya itu, kondisi di Papua juga kian diperparah, dimana hampir dalam satu tahun ini angka tingkat kematian di rumah sakit akibat dari pelayanan kesehatan yang kurang baik itu sangat meningkat,” ujar calon legislator DPD RI dari Dapil Papua tersebut.
Oleh karena itu, ia berharap supaya pemerintah pusat dalam hal ini kementerian kesehatan untuk menyelidiki penyebab tingginya angka kematian di Rumah Sakit Papua.
“Apakah karena sistem manajemennya, pengobatan, paramedis, dokter yang ada di sana yang kurang atau ada apa ini, ini yang perlu kita cari,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang