Ratusan pelamar memadati bursa kerja di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (15/10). Pada tahun ini angkatan kerja Indonesia mencapai 127,6 juta dengan tingkat pengangguran keseluruhan sebesar 5,5 persen atau tujuh juta orang. Sementara itu lebih dari 50 persen dari pekerja berkarir pada sektor informal. AKTUAL/Tino Oktaviano

Depok, Aktual.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat, berhasil menurunkan angka pengangguran hingga dua persen menjadi 7,50 persen dari sebelumnya 9,81 persen.

“Pengangguran di Kota Depok tahun 2021 mencapai 9,81 persen dengan sekitar 100 ribuan warga nganggur. Alhamdulillah tahun ini menurut survei BPS (Badan Pusat Statistik) pengangguran di Depok turun sampai dua persen menjadi 7,50 persen,” kata Wali Kota Mohammad Idris di Depok, Minggu (11/12).

Wali Kota Idris mengatakan upaya yang dilakukan Pemkot Depok untuk menurunkan angka pengangguran tersebut adalah melalui Program 5.000 Wirausaha Baru (WUB) dan 1.000 Perempuan Pengusaha.

“Dengan dilaksanakannya Wirausaha Baru atau WUB dari total 6.000 wirausaha baru yang kita canangkan hingga tahun 2024, sekarang sudah tercipta 2.100 wirausaha baru yang kita bina sampai mereka menjadi wirausaha yang ke depannya bisa lebih maju lagi,” ujar Mohammad Idris.

“Jadi emak-emak, abang, baba, mpok, pelaku UMKM yang belum mendaftar cepat-cepat daftar lewat kelurahan, karena ada koordinatornya sebagai wirausaha baru, nanti diseleksi, diajarkan, disuruh daftar,” tutur Mohammad Idris.

“Tahun depan InsyaAllah kita tambahkan 2.100 lagi, segera daftar ya,” ajak wali kota Depok itu.

Dikatakannya, berbagai manfaat didapatkan para pelaku UMKM mendaftarkan diri ke program tersebut, seperti difasilitasi dalam mendapatkan izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT).

“Ini memang yang kita upayakan agar mendaftar dulu, nanti tinggal dikemas dan ditulis tanggal kedaluwarsa atau expired date produknya, jadi ketika orang meminum atau mengonsumsi tidak ragu lagi,” ujar Mohammad Idris.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: A. Hilmi