Anggota Komisi VIII DPR RI, Ansari, saat kunjungan kerja ke Sentra Insyaf, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (25/09/2025). Aktual/DOK DPR RI

 Deli Serdang — Anggota Komisi VIII DPR RI, Ansari, meninjau langsung kondisi siswa dan tenaga pendidik di Sekolah Rakyat Sentra Insyaf, Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam kunjungan tersebut, ia menekankan pentingnya perhatian terhadap kesejahteraan guru sekaligus peningkatan fasilitas pendidikan berbasis digital bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

“Kita terharu saat bertemu langsung dengan siswa yang berasal dari latar belakang sulit, termasuk anak yatim yang tidak pernah lagi ditemui oleh orang tuanya, sehingga dia sangat sedih karena yang lain mendapat kunjungan, sementara dia tidak. Itu sangat luar biasa, kita kasih motivasi untuk mereka, dan juga banyak sekali kita melihat dari siswa-siswanya yang memang dari desil satu dan desil dua. ” ujar Ansari dalam wawancaranya kepada Parlementaria di Sentra Insyaf, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (25/09/2025).

Namun, ia juga menyoroti persoalan kesejahteraan tenaga pendidik yang bertugas di sekolah tersebut. Ansari menemukan adanya kepala sekolah yang hingga kini belum menerima gaji sesuai janji yang pernah disampaikan Kementerian Sosial.

“Ternyata ada kepala sekolah yang gajinya belum sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan oleh Kemensos. Jadi kami mohon, kami berharap Kemensos benar-benar profesional dalam hal ini, memberikan gaji sesuai yang disampaikan di awal, sesuai perjanjian, kepada kepala sekolah dan guru-guru di semua sentra, bukan hanya di Medan Insyaf saja tetapi di seluruh Indonesia,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ansari menilai bahwa kebutuhan siswa di era digital saat ini tidak bisa diabaikan. Menurutnya, dukungan fasilitas teknologi menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas pendidikan mereka.

“Ke depan, siswa sangat membutuhkan fasilitas digital, seperti laptop dan laboratorium penelitian. Jadi bukan hanya kebutuhan dasar, tetapi juga sarana penunjang yang benar-benar lengkap agar anak-anak bisa mengikuti perkembangan zaman,” jelasnya politisi fraksi PDI-Perjuangan.

Ansari menutup dengan menegaskan peran Komisi VIII dalam mengawal kinerja Kementerian Sosial, khususnya terkait Sekolah Rakyat. “Kami berharap Kemensos tidak hanya profesional dalam perekrutan siswanya, tetapi juga memperhatikan guru dan seluruh tenaga pendukung di sentra. Semua harus mendapat haknya secara adil,” pungkasnya.