Jakarta, Aktual.com – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp11,03 miliar pada semester pertama 2016 setelah mengalami rugi pada periode sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama Antam, Tedy Badrujaman dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (2/9) mengemukakan bahwa capaian laba itu merupakan peningkatan signifikan jika dibandingkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp396 miliar pada semester pertama tahun 2015.
“Dengan adanya peningkatan harga komoditas saat ini, kami optimis untuk dapat memberikan tingkat profitabilitas dan imbal hasil yang baik kepada pemegang saham di tahun 2016,” kata Tedy .
Ia juga mengemukakan bahwa pada semester pertama 2016, penjualan bersih Antam tercatat senilai Rp4,16 triliun dengan komoditas emas menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi 68 persen atau Rp2,84 triliun.
Ia menambahkan bahwa feronikel menjadi kontributor terbesar kedua penjualan bersih Antam dengan nilai Rp950 miliar atau 23 persen dari total penjualan.
“Pada periode itu, Antam menjual 5.392 kg emas, sementara volume penjualan feronikel tercatat sebesar 8.092 ton nikel dalam feronikel (TNi),” papar Tedy.
Ia mengemukakan bahwa dalam bisnis emas yang memberikan kontribusi terbesar pendapatan Perusahaan, Antam sedang mengembangkan pasar ekspor emas untuk meningkatkan pendapatan. Beberapa pasar yang tengah dijajaki diantaranya Malaysia, Singapura, Uni Emirat Arab dan beberapa negara Afrika.
Terkait perkembangan proyek pertumbuhan, Tedy Badrujaman mengatakan, konstruksi proyek pembangunan pabrik feronikel haltim (P3FH) terus berjalan dengan baik setelah proses “rights issue” di akhir tahun 2015.
Sementara itu, lanjut dia, progres proyek perluasan pabrik feronikel pomalaa (P3FP) yang akan selesai di tahun 2016 sudah mencapai 99,69 persen. P3FP akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel dari 18.000-20.000 TNi menjadi 27.000-30.000 TNi per tahun.
Sedangkan untuk progress proyek smelter grade alumina refinery (SGAR), Antam terus melanjutkan diskusi dengan PT Inalum (Persero) dan mitra strategis.
Sebelumnya, Antam dan Inalum telah sepakat untuk membentuk perusahaan patungan, PT Inalum Antam Alumina guna pengembangan Proyek SGAR. Dalam Proyek Anode Slime & Precious Metal Refinery (PMR), Antam juga masih melanjutkan diskusi dengan PT Freeport Indonesia dan PT Smelting.
(ANT)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Arbie Marwan