Jakarta, Aktual.com — PT Aneka Tambang Tbk (Persero) telah menerima dana penyertaan modal negara (PMN) dalam penerbitan saham baru atau “rights issue” sebesar Rp3,5 triliun.

Direktur Utama ANTAM Tedy Badrujaman dalam siaran pers di Jakarta, Senin (26/10) mengemukakan bahwa pemerintah telah mencairkan dana sebesar Rp3,5 triliun untuk melaksanakan haknya dalam ‘rights issue’ Antam.

Dengan PMN ini membuktikan bahwa pemerintah sangat mendukung industri pertambangan di Indonesia dan merupakan wujud dukungan pemerintah terhadap UU Minerba yang mendorong industri untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah yang tinggi.

“Proses ‘rights issue’ berjalan dengan baik, beberapa investor utama juga sudah menyatakan minatnya untuk melaksanakan haknya,” katanya Ia menyampaikan bahwa total dana yang diraih dari hasil “rights issue” sebanyak-banyaknya sebesar Rp5,4 triliun. Sebesar Rp3,5 triliun akan dipergunakan untuk penyelesaian pembangunan Proyek Pabrik Feronikel Haltim Tahap I yang akan meningkatkan kapasitas produksi feronikel sebesar 13.500-15.000 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun.

Sedangkan sisanya, lanjut dia, akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang terkait dengan kegiatan operasional Antam dan biaya pengembangan usaha perseroan terkait dengan peningkatan kapasitas produksi.

Sebelumnya Antam kembali menyatakan kesiapannya untuk mencaplok divestasi saham PT Freeport Indonesia (PTFI) yang dijadwalkan untuk ditawarkan kepada Pemerintah pada bulan ini.

Direktur Utama Antam, Teddy Badrujaman mengungkapkan bahwa pihaknya sangat berminat jika memang ditawarkan pemerintah untuk membeli saham Freeport Indonesia.

“Kami berminat ambil divestasi dari Freeport tersebut. Sebenarnya, semua divestasi perusahaan asing kalau ditawarkan ke Antam, pasti kami minat,” kata Teddy di gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (21/10).

“Waktu Newmont, Antam ikut tapi cuma hampir menang. Belum rejeki juga,” ucap dia.

Teddy menjelaskan, pihaknya juga telah siap dari segi finansial, lantaran sudah ada penyedia jasa keuangan untuk memodali jika Antam jadi mencaplok 10,64 persen saham Freeport Indonesia.

“Bisa bekerjasama dengan institusi keuangan lainnya. Kami disisi institusi keuangan banyak yang bersedia mendukung kalau Antam ingin mengambil saham itu,” tutup dia.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan