Jakarta, Aktual.com — Kejaksaan Negeri Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, memperkuat fungsi intelijen untuk mengantisipasi berbagai ancaman, yang dapat mengganggu kestabilan daerah selama berlangsungnya Pemilihan Kepala Daerah.
“Fungsi kejaksaan dalam rangka persiapan proses Pilkada, ada tugas bidang intelijen sebagai aparat hukum mengantisipasi gangguan keamanan dalam Pilkada. Tugas ini kami laksanakan bersama komunitas intelijen daerah (Kominda) melakukan tugas intelijen di daerah ini,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mukomuko Sugeng Riyanta, Senin (6/7).
Untuk mendukung dan memperkuat fungsi intelijen di institusi tersebut, pihaknya diberikan bantuan fasilitas pendukung peralatan dari pemerintah setempat. Hal itu untuk komunikasi tercepat dengan media internet.
Intelijen Yustisia di kejaksaan ini, katanya, akan bersama-sama dengan aparat kepolisian, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) untuk menjalankan fungsi intelijen.
Berdasarkan telaah intelijen, katanya, kondisi Kabupaten Mukomuko sangat kondusif. Berbeda dengan di Kabupaten Lebong sebanyak tujuh pasang bakal calon bupati dan calon wakil bupati jalur perseorangan.
“Dari intelijen timbul analisasi bagaimana dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) terbatas dengan jumlah calon bupati perseorangan sebanyak itu. Kalau dikapling menjadi pendukung, tidak ada lagi dukungan bagi calon bupati dari jalur perseorangan,” ujarnya.
Dia melihat, kondisi ini menunjukkan kedewasaan politik di tengah masyarakat. “Dan partai politik tidak terlalu dukung mendukung yang dapat mengganggu kestabilan daerah,” ujarnya.
Lebih lanjutnya, pihaknya bersama dengan aparat hukum dalam hal ini penyidik kepolisian setempat, Penitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) mengantisipasi bila ada tindak pidana dalam proses Pilkada.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu