Petugas memasang plang tanda kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk semua jenis di SPBU Lubukbuaya, Padang, Sumatera Barat, Selasa (5/1). Menurut Sales Executive Retail Rayon VIII Pertamina, Adri Angga Aditya, sejumlah SPBU di Padang sengaja menghabiskan stok lama untuk kemudian menunggu diberlakukan harga baru BBM guna menghindari kerugian. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/kye/16

Jakarta, Aktual.com – PT Pertamina (Persero) mengklaim siap mengantisipasi kelangkaan stok bahan bakar minyak (BBM) menghadapai arus balik pada Lebaran tahun ini, yang kemungkinan akan terjadi pada akhir pekan ini.

Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, Pertamina terus melakukan pemantauan penyaluran BBM kepada masyarakat pada arus balik ini.

“Saat ini, kondisi stok BBM sangat aman, di mana stok Premium sampai 22 hari, Pertamax 23 hari, dan Solar 28 hari,” ujar Wianda dalam keterangan media yang diterima, Kamis (7/7).

Menurut dia, Pertamina terus belajar dari arus balik tahun lalu dan arus mudik saat ini. Untuk itu, Pertamina terus menyiapkan antisipasi lebih baik untuk penyediaan BBM pada arus balik nanti.

“Selain memastikan ketersediaan stok, kami juga siapkan berbagai langkah contingency plan untuk memastikan pasokan BBM kepada masyarakat lancar” ujar dia.

Beberapa rencana aksi tersebut, katanya, meliputi penyediaan kantong-kantong BBM di lebih banyak SPBU jalur mudik, menyediakan kiosk-kiosk Pertamax lebih banyak, termasuk di rest area type B yang belum tersedia SPBU.

Selain itu, akan ada pelaksanaan contra flow untuk pengantaran BBM ke SPBU pengerahan tanki BBM yang dilengkapi dengan nozzle pengisian Premium, penyisiran dengan menggunakan enam mobil pick up yang membawa drum-drum berisi 1,5KL Pertalite dan Dexlite. Serta Pertamax Series kemasan, dan pengerahan motorist yang membawa 40 liter Pertamax Series untuk diantar ke lokasi pemudik yang kehabisan BBM.

“Untuk kelancaran pasokan BBM serta mengamankan pelaksanaan distribusi di lapangan, Pertamina akan bekerjasama dengan aparat. Termasuk pula yang akan diantisipasi adalah upaya pencegahan pembelian BBM oleh pengecer liar,” ujar dia.

Wianda juga mengungkapkan, konsumsi Pertamax dan Pertalite tetap menjadi penopang utama peningkatan penyaluran BBM kepada masyarakat selama masa mudik Lebaran 2016 ini.

Hingga 6 Juli pukul 00.00 WIB penyaluran Premium mencapai 93% dari rata-rata harian normal sebanyak 70.566 KL per hari. Adapun penyaluran Biosolar masih berada jauh di bawah normal yaitu sebanyak 96% dari rata-rata normal 35.319 KL per hari.

Konsumsi Pertamax melonjak hingga 126% di atas penyaluran normal sebesar 11.250 KL per hari. Untuk Pertalite penyalurannya mencapai 139% dari rata-rata normal sebanyak 10.000 KL per hari.

“Dalam empat hari terakhir sebelum Lebaran penyaluran Pertamax dan Pertalite tembus hingga 40.000 KL per hari,” pungkas Wianda.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby