Jakarta, Aktual.com – Menyambut arus mudik dan balik tahun ini, PT Pertamina (Persero) memperkirakan kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak hingga 30 persen sepanjang Pantura dan Tol pulau Jawa. Untuk mengantisipasi kelangkaan BBM tersebut, Pertamina mengeluarkan enam program ‘Pertamax Berkah Perjalananku’ seperti Penyediaan Ta’jil gratis, Bedah Mushola, Layanan Zakat, Serambi Pertamax, Kiosk Pertamax, dan Sales Promo di SPBU Pertamina.
“Tahun ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya. Pertama, terkait waktu Mudik-Balik dan liburan sekolah ada rentang waktu, tidak bersamaan seperti tahun kemarin. Puncak mudik akan terjadi di 23 atau 24 Juni, sedangkan arus balik bervariasi tergantung pemudik,” ujar VP Corporate Communication, Adiatma Sardjito di Jakarta, ditulis Rabu (31/5).
Untuk menyikapi ketersediaan BBM, pihaknya mengaku telah mempersiapkan beberapa langkah antara lain penambahan stok tanki pengisian yang standby di SPBU rawan kemacetan. Selain itu, pihaknya juga mempersiapkan tanki yang dilengkapi nozle pengisian BBM dan motor delivery dengan harga yang sama.
“Stok BBM aman menjelang puasa tahun ini. Stok jenis Premium mencapai 24 hari, Pertalite 21 hari, Pertamax 24 hari, LPG 16 hari dan Avtur 22 hari. Untuk mengatasi kelangkaan BBM di jalur rawan kemacepatan, kami menyiapkan Kiosk Pertamax di 36 titik jalur mudik untuk mempermudah para pengendara mendapatkan Bahan Bakar Khusus (BBK) Pertamax Series dalam kemasan dengan harga yang ditawarkan sama di SPBU,” tambahnya.
Selain itu, Pertamina juga memberikan tawaran berupa promo oli gratis (Fastron dan Enduro) untuk setiap pembelian bahan bakar Pertamax Series (Pertamax Turbo, Pertamax) dan Dex series (Pertamina Dex, dan Dexlite) dengan akumulasi pembelian Rp 1.000.000 untuk mobil dan Rp 300.000 untuk motor selama promo berlangsung. Promo berlaku di seluruh SPBU di Pulau Jawa.
Dari data yang disampaikan Pertamina, produksi minyak pada kuartal pertama 2017 mencapai 337 ribu barel per hari atau naik 10% dibandingkan kuartal I 2016 sebesar 312 ribu barel per hari. Begitu pula produksi gas yang mencapai 2.010 mmscfd atau naik 2% dibandingkan kuartal I 2016 sebesar 1.975 mmscfd. Secara keseluruhan produksi migas Pertamina pada kuartal Pertama meningkat 6%.
Sedangkan Penjualan BBM naik 5% menjadi 15,85 juta KL, dengan tren pada konsumsi BBM non subsidi berupa perpindahan pereferensi konsumen dari Premium ke Pertalite dan Pertamax yang telah mengambil porsi penjualan sekitar 55,7% terhadap total penjualan gasoline series Pertamina. Pertumbuhan juga terjadi pada penjualan non BBM (domestic gas dan petrochemical) yang naik 6% menjadi 3,68 juta KL.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka