Jakarta, Aktual.co —Dinas Pekerjaan Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan 34 unit pompa berjalan untuk mengantisipasi banjir dan genangan akibat hujan deras dan meluapnya air sungai.
“Semua sudah siap dan bisa dipergunakan kapan saja,” ujar Kepala Dinas PU DKI Jakarta Agus Priyono, Selasa (18/11).
Ke-45 unit pompa berjalan itu, kata dia, dalam kondisi normal dan bisa difungsikan sewaktu-waktu serta kemana saja saat dibutuhkan.
“Bahkan, saat ini sudah kami tempatkan di sejumlah titik yang dianggap rawan banjir dan genangan air,” katanya.
Agus memprediksi curah hujan dengan intensitas tinggi akan mencapai puncaknya pada Januari 2015. Pihaknya berharap semua fungsi berjalan baik dan bersiap menghadapi ancaman banjir.
“Tapi semoga tidak ada banjir dan sungai-sungai tidak meluap,” katanya.
Pihaknya juga mengklaim telah melakukan berbagai program penanganan banjir, mulai pengerukan sungai dan waduk, perbaikan pompa air dan pembersihan saluran penghubung serta gorong-gorong.
Ia mengatakan, pengerukan sungai dan waduk bisa mengurangi debit air yang ada di permukaan tanah.
Dengan demikian, lanjut Agus, meski dilanda banjir namun volumenya tidak akan seperti tahun-tahun sebelumnya yang dinilai parah.
Sementara itu dalam inspeksinya, Basuki Tjahaja Purnama meninjau sejumlah titik, di antaranya Stasiun Pompa Waduk Setiabudi, Pintu Air Manggarai, Bukit Duri, Kebon Nanas dan pemukiman Jalan Sensus di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur.
Ahok, sapaan akrabnya, memastikan layanan CCTV dan pompa air di pintu-pintu air berjalan baik untuk mengantisipasi bencana banjir.
Sedangkan di pemukiman padat penduduk Jalan Sensus, ia mengimbau warga agar mau direlokasi karena di sana segera dilakukan normalisasi Kali Ciliwung yang melintasi pemukiman.
Didampingi sejumlah pejabat Pemprov DKI, ia meninjau pengerjaan proyek tembusan sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid