Jakarta, Aktual.co —Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan mengoptimalkan pengerukan sungai dan pembuatan jalan inspeksi untuk mengantisipasi kemungkinan banjir yang melanda ketika puncak musim hujan Januari mendatang.
“Kami akan meningkatkan kapasitas sungai dengan pengerukan dan pembuatan jalan inspeksi. Jalan inspeksi dikerjakan dahulu supaya pengerukannya gampang,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Agus Priyono di Balai Kota, Kamis (18/12).
Ia mengatakan terdapat kesulitan dalam pengerukan karena di jalan inspeksi terdapat banyak endapan tinggi sehingga alat untuk mengeruk susah masuk ke lokasi. Ia juga belum dapat memastikan kapan pastinya akan rampung karena banyaknya sungai yang mengaliri Jakarta.
“Makanya kita utamakan jalan inspeksi dulu supaya alat berat masuk gampang,” ujarnya.
Untuk jalan inspeksi akan dibuat di Sungai Ciliwung hingga Muara Karang. “Jadi Ciliwung, Kali Sentiong, Kali Mookervart, Kali Grogol, dan Jalan Danau Sunter Barat, Jalan Inspeksi Kali Item, Muara Karang, dan satu lagi Kali Apuran,” lanjutnya.
‪Nantinya, jalan inspeksi akan dibuat selebar 5 hingga 6 meter. Untuk dana, Dinas PU masih menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak pengembang. “Tapi nanti ke depan harus kita sendiri yang kerjain,” ujarnya.
Agus mengatakan tahun depan akan swakelola untuk aktivitas pengerukan sungai dan jalan inspeksi.
“Pak Ahok prinsipnya kita lakukan sendiri. Swakelola. Kalo dilakukan pihak ketiga kan sering ga bener kerjanya. Ini kita teliti kenapa belum langsung pengerukan. Ya karena kerjaannya begitu. Tidak ada kepastian volume yang diwajibkan untuk dikerjakan,” tambahnya.
Tambahnya, nantinya anggaran akan dibuat dengan fleksibel. Jadi anggaran disediakan untuk pengerukan atau program pengendalian banjir lainnya namun tidak menetapkan lokasinya.
“Jadi gak spesifik lokasi, sesuai dengan kesiapan lokasi. Karena biasanya kalau ngeruk jalannya belum ada karena masih banyak hunian liar,” ujarnya.
Nantinya pengerjaan akan dibagikan menjadi tiga wilayah aliran yaitu barat, tengah dan timur untuk mengefektifkan menyerapan anggaran dan tidak terbuang percuma.
“Nanti kan kita sistem organisasi dibagi 3 aliran, aliran barat, tengah, timur mana prioritas dari hulu ke hilir atau sebaliknya. Dengan sistem aliran diharapkan efektif,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid