Jakarta, Aktual.co —Pengamat perkotaan Nirwono Joga berpendapat Gubernur  Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) harusnya lakukan lima langkah untuk atasi banjir di Ibu Kota DKI Jakarta.
Pertama, perbaiki seluruh jaringan saluran air mikro, meso, makro. Kedua, normalisasi 13 sungai utama dan sub sungai.
Ketiga, segera menyelesaikan revitalisasi waduk dan situ di Jakarta yang berjumlah 44 waduk dan 14 situ di 2014. “Harus diperluas dan dikeruk lebih dalam,” kata Nirwono, saat dihubungi di Jakarta, Rabu (10/2).
Keempat, Pemprov DKI harus segera memperlas ruang terbuka hijau dari 9,8 persen menjadi 20 persen. Yakni dengan membangun jalur hijau di tepi sungai, pinggir rel kereta api, di bawah jaringan sutet, kolong jalan atau jembatan layang. Juga dengan membuat taman-taman lingkungan, taman kota, hutan kota, kebun dara, hutan mangrove termasuk di tempat pemakaman umum dan lainnya.
Kelima, Pemprov DKI harus segera melakukan audit bangunan dan lingkungan, terutama di pusat kota. Di mana 90 persen kavling bangunan di kawasan segitiga emas lahannya semua diperkeras. Akibatnya, tidak ada 30 persen daerah resapan air di setiap kavling. Semua air hujan dibuang ke saluran air kota dan jalan raya di sekitarnya.
“Sebaiknya Ahok segera memerintahkan Kepala Dinas agar pengerukan waduk dan normalisasi sungai segera diaudit mulai dari sisi hulu hingga ke hilir agar ketahuan, anak buah mana yang bisa dinilai gagal dan mana yang bekerja dengan baik,” ujar dia.
Dia pun menyarankan Pemprov DKI agar tidak menyalahkan aliran air dari Bogor. Karena menurutnya ini merupakan kejadian alam yang biasa. Dan dari dulu juga sudah mengalir tidak pernah banjir. “Kalau pun banjir itu ada pasti cepat surut,” ucap dia.

Artikel ini ditulis oleh: