Jakarta, Aktual.com- Petugas kepolisian dan ratusan personel TNI dari Kodim 0426 mengamankan lokasi bentrokan antara Serikat Tani Korban Gusuran PT Bangun Nusa Indah Lampung (BNIL) dengan petugas Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pamswakarsa) milik PT Bangun Nusa Indah Lampung (BNIL).
“Bentrok terjadi pembakaran dan pengrusakan tenda beserta sepeda motor milik Pamswakarsa,” terang Kabid Humas Polda Lampung, AKBP Sulistyaningsih, kepada wartawan, Sabtu (1/10).
Bentrokan antara warga dengan petugas keamanan PT BNIL, disampaikan dia merusak puluhan sepeda motor dan tenda. Beruntung bentrok tidak memakan korban dari dua belah pihak.
“Untuk antisipasi Dit Shabara Polda Lampung mengerahkan 2 pleton atau 100 personil, 402 personil dari Polres Tuba, 2 Kompi Brimob atau 500 personil, 2 pleton atau 100 personil dari Polres Mesuji, dan 1 pleton atau 50 personil dari Polres Lampung Utara,” ucapnya.
Ketua Forum Serikat Tani Korban Gusuran BNIL (STKGB), Sukirman, sebelumnya menyatakan bentrok warga dengan Pamswakarsa terjadi sekitar pukul 10.00 WIB di area Desa Bujug Agung, Tulang Bawang.
Sekitar 2.500 warga Desa Bujug Agung yang mendirikan tenda sejak 8 September 2016 di dekat PT BNIL menuntut pengembalian lahan yang diambil-alih oleh perusahaan pengolah tebu tersebut.
Pamswakarsa PT BNIL awalnya mendatangi tenda warga. Warga menduga kedatangan Pamswakarsa dengan satu alat berat untuk menyerang membubarkan mereka sehingga warga berusaha melakukan perlawanan.
Karena kalah jumlah, Pamswakarsa PT BNIL berbalik arah. Namun warga yang sudah kadung emosi melakukan pengejaran. Beberapa sepeda motor dan mobil yang ditinggalkan itu kemudian menjadi amukan massa.
Soemitro
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby