Jakarta, Aktual.com —  Pemerintah baru melakukan koordinasi antisipasi El Nino yang diprediksi BMKG terjadi mulai bulan ini hingga Desember. Pasalnya, sektor pertanian menjadi yang paling besar terkena dampak feneomena cuaca tersebut.

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani mengatakan dari dana cadangan pemerintah sebesar Rp3,5 triliun dalam APBNP 2015, dana cadangan beras pemerintah (CBP) Rp1,5 triliun siap dicairkan, dan sisanya Rp2 triliun akan digunakan untuk stabilisasi harga pangan.

“Dana yang Rp2 triliun tersebut masih akan dilaporkan ke Presiden. Tapi implementasi regulasinya diutuskan di Kemenko Perekonomian, nanti Kemenko menunjuk digunakan untuk apa, siapa yang akan menjadi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) selanjutnya ke Menteri Keuangan,” ujar Askolani di Kemenko Perekonomian Jakarta, Kamis (6/8).

Namun pemerintah sampai saat ini belum memprediksi separah apa dampak El Nino tersebut terhadap pangan Indonesia.

Untuk saat ini saja, cadangan beras di Bulog hanya 1,5 juta ton. Padahal untuk kondisi aman, cadangan beras di Bulog sampai akhir tahun harus 2-2,5 juta ton.

“Cadangan akhir tahun ini juga untuk mengantisipasi pada awal tahun berikutnya. Kalau dampak El Nino bulan Oktober, berarti musim tanam di Oktober akan berpengaruh terhadap produksi 2016,” pungkas Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), Adi Lumkasono.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka