Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Jeje Zaenudin, menyatakan ada satu jalan yang perlu diambil aparat penegak hukum dalam menyelesaikan kontroversi pernyataan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengenai kitab Suci Alqur’an, khususnya Surat Al Maidah ayat 51.

Jalan itu menurutnya yang terbaik, dibandingkan dengan jalan lain. Satu-satunya jalan itu bisa membebaskan dari bahaya perpecahan atau disintegrasi bangsa.

“Bisa dengan cepat dan tidak terduga meledak jadi kerusuhan dan disintegrasi bangsa. Satu satunya jalan membebaskan dari bahaya perpecahan bangsa, Ahok harus secepatnya ditangkap dan dihukum berat,” tegas Jeje dikutip dari laman persis.or.id, Selasa (18/10).

Disampaikan, terlepas apa latar belakang dan motivasi Ahok, ataupun pro dan kontra bahwa pernyataan Ahok dianggap telah menistakan kitab Suci Alqur’an atau tidak, apa yang disampaikan nyata-nyata telah menanamkan benih-benih disintegrasi bangsa.

“Terlepas apa motivasi penghinaan terhadap ulama dan al-Quran, terlepas pro kontra dianggap penistaan atau bukan, Ahok telah memprakondisikan disintegrasi bangsa, bisa-bisa selangkah lagi jadi kenyataan,” jelasnya.

Pernyataan Ahok, lanjut Jeje, telah membuat ulama dan umat Islam berpecah-belah. Aksi yang dilakukan Ahok juga memicu sentimen dan kebencian rasial, terutama pada etnis China yang makin meningkat. Ditambah lagi kebencian antar agama makin mengeras.

Jeje mengingatkan aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan dengan menangkap dan menghukum berat Ahok.

“Bukan hanya sekedar penista Islam, tapi aktor sandiwara pemecah belah bangsa. Tangkap Ahok atau biarkan Indonesia membara dilanda konflik SARA. Allahu Akbar!” pungkasnya.

 

*Sumitro

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid