Jakarta, Aktual.com – Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes), dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan untuk mengantisipasi masuknya virus flu burung (H10N3) pihaknya terus melakukan surveilens influenza atau pemantauan terhadap data dan informasi penyakit flu.

Tindakan ini dilakukan untuk mengawasi, tidak hanya dilakukan pada manusia, tetapi juga kepada hewan terutama unggas peliharaan maupun unggas liar.

“Terkait ini tentunya surveilens influenza tetap berjalan, baik di sektor manusia maupun sektor hewan terutama unggas peliharaaan maupun unggas liar untuk memonitor adanya tren peningkatan kasus,” kata Nadia saat dihubungi di Jakarta, Selasa (25/8) sore.

Sebagaimana diketahui, Tiongkok telah melaporkan kasus pertama di dunia, manusia yang terinfeksi flu burung H10N3, yang biasanya ditemukan pada unggas.

Bahkan perkembangan kasus flu burung di India telah memakan satu korban meninggal dunia.

Di Indonesia, kasus infeksi virus flu burung H5N1 pada manusia pertama kali muncul pada tahun 2005. Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, ada 200 laporan kasus dengan 168 kematian hingga tahun 2018.

Menurut Nadia, Indonesia telah memiliki pengalaman dalam menangani kasus flu burung. Sehingga pihaknya telah siap melakukan antisipasi atas kemunculan virus tersebut.

“Siap, kita sudah punya pengalaman dan sudah ada tenaga kesehatan nakes serta jejaring 3 tadi sudah terbentuk,” ungkapnya.

Bahkan, Kementerian Kesehatan sudah memiliki laboratorium Flu Burung pada Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Namun, laboratorium ini sementara digunakan untuk mendukung penanganan pandemi COVID-19.

“Lab ini masih berfungsi dan (saat ini) terintegrasi dengan lab COVID-19,” ujarnya.

(Diva Ladieta)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Aktual Academy